DENPASAR, Fajarbadung.com – Hujan yang mengguyur Bali sejak semalam membuat beberapa wilayah di Bali dikepung banjir. Dua kabupaten dengan kondisi paling parah adalah Kabupaten Karangasem dan Jembrana. Sejak pagi, tim gabungan yang berasal dari Basarnas, Polri, TNI, BPBD dan relawan terus berjibaku melakukan berbagai upaya evakuasi dan normalisasi.
Di Kabupaten Karangasem misalnya, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan korban banjir bandang di Desa Santi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Senin (17/10/2022) pagi. Korban atas nama I Gusti Ngurah Wedana Putra (9) ditemukan di dalam keadaan meninggal dunia. Sebelumnya Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) menerima laporan adanya 2 orang yang menjadi korban saat rumah mereka diterjang banjir. Musibah itu terjadi sekitar pukul 04.00 Wita. Satu korban atas nama Gusti Ayu Pradnya Aprilianti (11) ditemukan sesaat setelah kejadian dalam keadaan meninggal dunia. “Menerima informasi kejadian tersebut, digerakkan 11 personil Pos SAR Karangasem menuju lokasi kejadian, bergabung dengan unsur SAR lainnya untuk melakukan pencarian. Pukul 09.23 Wita tim SAR gabungan melaksanakan penyisiran dari Sungai Ketapang Selat, Desa Shanti menuju ke barat,” ujar Kepala Basarnas Denpasar Gede Darmada.
Setelah 4 jam lebih, akhirnya jenasah I Gusti Ngurah Wedana Putra ditemukan di Sungai Ketapang, kurang lebih 10 meter kearah barat dari rumah korban. Selanjutnya korban dievakuasi menuju Puskesmas Selat dengan menggunakan Ambulance Puskesmas Selat, Karangasem. Selama operasi SAR berlangsung turut melibatkan unsur SAR dari Basarnas Bali, Polres Karangasem, Polsek Selat, BPBD Karangasem, PMI Karangasem, Puskesmas Selat Karangasem, RAPI Selat dan masyarakat setempat.
Kondisi yang sama terjadi di Jembrana. Akibat diterjang banjir, jalur Denpasar-Gilimanuk lumpuh total. Kendaraan baik dari arah Gilimanuk ke Denpasar dan sebaliknya harus berbalik arah melalui Buleleng langsung ke Gilimanuk. Kemacetan pun tidak bisa dihindari. Korban jiwa dan materi pun berjatuhan.
Seorang warga jatuh dari jembatan dan hanyut di Sungai Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Senin (17/10/2022) pagi. Identitas korban atas nama Ni Putu Widia Margareta (18) dan merupakan pelajar kelas 3 SMA. “Laporan kami terima pada pukul 07.05 Wita dari Ibu Ratna. BPBD Jembrana dan langsung menggerakkan personil dari Pos SAR Jembrana sebanyak 9 personil,” terang
Darmada.
Sementara dalam keterangan Dewa Hendri, Koordinator Pos SAR Jembrana, mengatakan bahwa, tim SAR gabungan masih berupaya untuk melaksanakan pencarian. “Penyisiran dari jembatan Biluk Poh menuju ke selatan, cuaca masih hujan kami antisipasi juga adanya debit air tinggi,” jelasnya. Koordinasi terus dilakukan dengan Polsek Mendoyo dan BPBD Jembrana, mengingat area pencarian yang luas serta medan yang cukup sulit.
Selain mengakibatkan 1 orang hilang, banjir bandang juga sempat menutup jembatan Biluk Poh, akses jalan Denpasar-Gilimanuk, hingga tidak bisa dilalui. Beberapa desa di Kecamatan juga terdampak, hingga merendam rumah warga dan beberapa fasilitas umum yang ada di sekitar aliran sungai.
Unsur SAR terlibat dalam operasi SAR diantaranya Basarnas Bali (Pos SAR Jembrana), Polres Jembrana, Brimob Kompi C, Polsek Mendoyo, BPBD Jembrana, Bhabinkamtibnas Penyaringan, Babinsa Penyaringan, Potensi SAR 115, FRPRB (Forum Relawan Penanggulangan Resiko Bencana) dan masyarakat setempat.*Arnold