DENPASAR, Fajarbadung.com – Sidang kasus dugaan pencemaran nama baik dengan terdakwa Ari Astina alias Jerinx kembali digelar di PN Denpasar, Selasa (20/10/2020). Sidang kali ini dengan agenda lanjutan yakni pemeriksaan saksi. Ada pun dua saksi yang diperiksa adalah para personil Superman Is Death (SID). Dua personil yang diperiksa adalah Boby Kool sebagai vokalis merangkap gitaris dan Eka Rock selaku vokalis merangkap basis. Dari dua personil SID yang diperiksa tersebut, Boby diperiksa pertama dan menyusul Eka.
Usai menjalani pemeriksaan, Boby memberikan keterangan kepada awak media seputar pertanyaan di ruang sidang. “Pertanyaan lebih kepada soal karakter Jerinx. Kita menjelaskan apa adanya sesuai dengan apa yang kita alami selama ini,” ujarnya.
Beberapa yang menjadi fokus didalami oleh JPU, majelis hakim dan penasihat hukum adalah kata-kata Jerinx yang kelihatan kasar, norak dan seterusnya. “Misalnya kata ‘fuck’. Kata ini sudah dianggap biasa. Jadi tidak ada tendensi untuk mengarah kepada orang tertentu. Bahkan, kata ‘fuck’ itu sudah menjadi bahasa panggung bila lagi tampil,” ujarnya. Bahkan, menurut Boby, karakter Jerinx seperti ini sudah berlangsung sejak lama atau sejak grup SID terbentuk.
Sementara Eka Rock juga ditanya hal yang sama. Selain soal kata-kata Jerinx di akun media sosial, Eka juga mengaku ditanya soal karakter pribadi Jerinx. “Jerinx itu bukan type pendendam atau ingin bermusuhan dengan orang. Karakternya yang lugas, cenderung berterus terang sekalipun hanya melalui media sosial itu sudah berlangsung lama. Biasanya dia akan berkata secara terang benderang walau hanya di media sosial,” ujarnya.
Eka juga ditanya soal kepedulian sosial Jerinx. Ia menjelaskan, Jerinx sering melakukan kritik pedas terhadap berbagai persoalan sosiali kemasyarakatan, soal lingkungan hidup. “Jerinx itu cepat sekali berempati, berjiwa sosial tinggi, tidak pendendam, suka membantu orang yang susah dan seterusnya,” ujarnya. Ia berencana akan menciptakan lagu khusus soal Jerinx, dan berharap segera terwujud saat Jerinx bebas nantinya.
Penulis : Axelle Dae|Ediotr : Christovao Vinhas