Putu Parwata Apresiasi RSD Mangusada Dijadikan Rumah Sakit Unggulan di Bali

0
150
AUDIENSI - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung Putu Parwata saat menerima audensi Direktur RSD Mangusada dr. I Wayan Darta beserta jajarannya, Senin, (12/2/2024). Foto : Dok - Humas

MANGUPURA, Fajarbadung.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung Putu Parwata mengapresiasi keberadaan Rumah Sakit Daerah atau RSD Mangusada atas penyampaian sebuah proposal yang ditujukan kepada DPRD Kabupaten Badung. Hal tersebut disampaikan saat menerima audensi Direktur RSD Mangusada dr. I Wayan Darta beserta jajarannya, Senin, (12/2/2024).

Putu Parwata menjelaskan, penyampaian proposal tersebut bertujuan untuk menjadikan RSD Mangusada sebagai Rumah Sakit unggulan di Bali. “Oleh karena itu, beberapa item yang disampaikan kepada kami dan termasuk juga kebutuhan alat yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan,” kata Politisi PDIP asal Dalung ini.

Menurutnya, prioritas utama adalah Radio Terapi yang sangat dibutuhkan sebagai alat yang cepat, dikarenakan banker sudah ada, sejak tiga tahun lalu. “Hal ini kami sarankan untuk segera mengeksekusi dengan KSO yang keuntungannya pelayanan lebih cepat daripada menunggu pembahasan APBD, karena harus melalui mekanisme yang dijalankan, yaitu pembahasan di induk 2025 dan perubahan 2024,” terangnya.

See also  Bupati Giri Prasta Hadiri Hut Mangupura Riders Ke-5 di Hotel Eastin Canggu

Mengingat, diperlukan waktu yang panjang, sehingga Putu Parwata memberikan saran demi pelayanan kesehatan dilakukan melalui KSO. Sementara, sarana prasarana lainnya yang tidak menggangu pelayanan kesehatan diusulkan dalam APBD. “Jadi, kami di Pemerintahan Kabupaten Badung akan selalu mendorong bagaimana kinerja dan pelayanan rumah sakit serta alat-alatnya bisa lebih bagus dan lebih maju,” paparnya.

Tak hanya itu, Putu Parwata juga mendorong RSD Mangusada ini menjadi Rumah Sakit Unggulan di Bali, dikarenakan pihaknya sudah menjadikan sebagai Rumah Sakit Pendidikan serta pengembangan di daerah kecamatan lainnya sudah ada, seperti Petang dan Abiansemal. “Jadi, kita fokus pelayanan yang terbaik di Mangusada ini,” tandasnya.

Meski demikian, pengembangan pelayanan kesehatan juga mengalami kendala terkait sarana dan prasarana yang dibutuhkan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. “Ada yang dibutuhkan alat dalam jangka pendek, yaitu tadi supaya pelayanan kepada masyarakat, khususnya masalah penanganan kanker bisa selesai segera dieksekusi dengan KSO alatnya, Radio Terapi ini. Jadi, yang mana menyangkut pelayanan, kita dorong ke KSO dan yang bisa ditangani oleh APBD, kita tangani secara APBD, karena itu perlu waktu pembahasan,” paparnya.

See also  Blusukan ke Ruang Kedeputian, Moeldoko Ingatkan Staf KSP Soal Tantangan dan Dinamika di Tahun 2024

Mengenai alat yang disupport lewat APBD, Putu Parwata menyebutkan beberapa alat kesehatan yang memang sudah perlu direhab, kemudian pengembangan pelayanan yang lainnya dan sarana fasilitas kenyamanan dari pelayanan kesehatan. Sementara, KSO untuk Radio Terapi dianggarkan sebesar Rp 105 Milyar. “Alat-alat itu kita dorong, seperti KSO untuk Radio Terapi segera dieksekusi supaya pelayanan lebih cepat dan juga support melalui APBD, tapi kita tunggu proposal dari RSD Mangusada, lalu kita lakukan pembahasan rapat kerja bersama Pemerintah,” tutupnya.*Chris

(Visited 10 times, 1 visits today)