DENPASAR, Fajarbadung.com – Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia juga direspon oleh umat katolik dari Keuskupan Denpasar yang mewilayahi Provinsi Bali dan NTB.
Pastor Paroki Katedral Denpasar RD. Herman Yoseph Babey, Pr yang bertindak sebagai PIC Keuskupan Denpasar saat dikonfirmasi Selasa (3/9/2024) menjelaskan, dari Keuskupan Denpasar, jumlah umat katolik yang berangkat menuju Jakarta sebanyak 1000 orang yang terdata dan tercatat. Jumlah ini sudah termasuk 26 orang imam dari Keuskupan Denpasar.
“Bisa dikatakan bahwa umat Katolik dari Keuskupan Denpasar yang berangkat ke Jakarta jumlah mencapai 1000 orang, termasuk 26 orang imam. Ini yang terdata secara resmi. Tetapi kami mensinyalir ada yang berangkat secara mandiri, dan tidak terdata. Sehingga jumlahnya bisa lebih dari 1000 orang,” ujarnya.
Secara teknis, semua umat dari Keuskupan Denpasar yang berangkat ke Jakarta sudah ikut rapat wajib secara daring. Dalam rapat itu dijelaskan secara detail, apa saja yang wajib diikuti, yang wajib dilarang, soal keterlibatan, ketertiban umum selama berada di Jakarta.
Jumlah 1000 orang ini diketahui dari total gelang yang dikirim oleh panitia nasional untuk kuota Keuskupan Denpasar. Gelang tersebut akan dikenakan selama perjalanan, selama berada di Jakarta, selama mengikuti misa Kudus bersama Sri Paus maupun dalam perjalan pulang ke Bali. Gelang itu merupakan ciri khas khusus dengan warna dasar putih garis kuning, dengan desain khusus untuk kedatang Paus di Indonesia. Pemakaian gelang ini adalah ciri bahwa mereka adalah orang katolik yang benar-benar sudah terdata dan tercatat dan khusus dikenakan selama kunjungan Paus di Indonesia. Gelang tanda pengenal khusus tersebut telah terdistribusi kepada seluruh umat yang akan berangkat ke Jakarta.
“Kami meminta kepada seluruh umat katolik dari Keuskupan Denpasar yang berangkat ke Jakarta agar tetap dalam rombongan, ikut menjaga keamanan dan ketertiban selama perayaan misa, dan ikuti arahan petugas keamanan baik selama perjalanan maupun selama di Jakarta,” ujarnya.
Ia menjelaskan, ada sebagian rombongan umat katolik dari Keuskupan Denpasar yang menggunakan bus ke Jakarta. Umat yang berangkat dengan bus akan segera start ke Jakarta mulai besok pagi, Rabu (4/9/2024).
Sementara rombongan yang menggunakan pesawat akan berangkat nanti Kamis (5/9/2024). Untuk rombongan yang menggunakan bus, akan segera diatur oleh panitia nasional mulai dari lokasi parkir bus, kendaraan menuju stadion, dan jalur yang harus dilewati.
“Semuanya sudah diatur dan diarahkan oleh panitia nasional. Dan kami tegaskan selama itu agar tetap mengenakan gelang identitas khusus, sehingga mudah dikenali dan diidentifikasi. Koordinasi dengan pemerintah setempat sudah dilakukan dan tidak ada pengawalan khusus selama perjalanan.
Antusiasme umat katolik dari Keuskupan Denpasar ini bisa dimaklumi. Sebab mereka ingin mengikuti upacara perayaan Ekaristi Kudus dalam suasana penuh syukur di GBK bersama Sri Paus. Mereka bisa berada bersama dengan pemimpin tertinggi gereja katolik sejagat. Namun yang paling penting untuk dicatat adalah bukan soal sekedar ada bersama atau kedekatan secara fisik dengan Sri Paus, tetapi lebih kepada ada bersama dalam perayaan Ekaristi meriah bersama Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sejagat.
Umat katolik dari Keuskupan Denpasar harus bersyukur bisa ikut perayaan Ekaristi Kudus, dimana yang memimpin adalah Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sejagat. Ini adalah peristiwa iman yang luar biasa dan diharapkan setelah peristiwa ini, umat katolik dari Keuskupan Denpasar bisa menjadi saksi iman di tengah pluralitas Indonesia saat ini.*Arnold