Angkie Yudistia Dorong Pemasaran Produk UMKM Kaum Disabilitas di Destinasi Wisata Bali

0
192
KERJASAMA - Acara perjanjian Kerjasama antara Yayasan Menembus Batas dengan The Keranjang Bali, di Bali (9/9/2022). Foto : Ist

DENPASAR, Fajarbadung.com – Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Angkie Yudistia terus mendorong terwujudnya ekonomi inklusif di Indonesia. Dukungan yang dilakukan oleh Angkie Yudistia itu adalah dengan memfasilitasi produk UMKM penyandang disabilitas bisa dipasarkan secara luas.

“Kita tahu bahwa permasalahan teman-teman penyandang disabilitas dalam berwirausaha adalah pemasaran. Saya sangat percaya dengan potensi teman-teman penyandang disabilitas, karena itu saya sangat mendorong produk atau hasil karya penyandang disabilitas bisa terpasarkan secara luas, “ujar Angkie Yudistia, saat menghadiri acara perjanjian Kerjasama antara Yayasan Menembus Batas dengan The Keranjang Bali, di Bali (9/9/2022).

Angkie mengatakan bahwa kebangkitan ekonomi menjadi isu prioritas yang dilakukan oleh pemerintah sejak pandemi Covid-19. Ia menambahkan bahwa Covid-19 telah berdampak pada keterbatasan dan hilangnya akses penyandang disabilitas dalam bekerja dan mencari kerja.

See also  Pangdam IX/Udayana Terima Kunker Komisi I DPR RI

“Salah satu isu fundamental yang harus diangkat adalah ekonomi sejak Covid-19 masuk ke Indonesia, dan faktanya Covid-19 telah membuat penyandang disabilitas kehilangan pekerjaan. Teman-teman penyandang disabilitas utamanya banyak mengandalkan dari sektor informal, yaitu wirausaha pada sektor ekonomi kreatif. Yang dimana sejak pandemi Covid-19,” kata Angkie.

Staf Khusus Presiden ini mengungkapkan tahun 2022 harus menjadi titik kebangkitan ekonomi nasional, khususnya ekonomi UMKM yang dijalankan oleh penyandang disabilitas. Menurutnya rasa optimis itu tergambar ke dalam aksi-aksi konkret sebagaimana amanat PP No. 70 Tahun 2019 tentang Perencanaan dan Evaluasi Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas, dimana dalam hal kewirausahaan penyandang disabilitas, peningkatan kapasitas dan permodalan menjadi dua isu utama dalam pengembangan kewirausahaan penyandang disabilitas.

See also  Tunda Kehamilan di Masa Pandemi Covid-19, Kodim Jembrana Gelar KB Kesehatan

“Strategi implementasinya adalah menyediakan pelatihan, pemberdayaan keterampilan, dan pengelolaan usaha bagi penyandang disabilitas. Selain itu, memasukkan penyandang disabilitas sebagai kriteria untuk mendapatkan diskresi dalam skema Kredit Usaha Rakyat atau mekanisme permodalan usaha lainnya,” tambah Angkie.

Angkie juga berharap kerjasama UMKM penyandang disabilitas dengan The Keranjang Bali bisa menjadi salah satu upaya nyata dalam Gerakan Sinergi Indonesia Inklusi.

“Maka dari itu, saya menyambut baik Kerjasama UMKM Disabilitas dengan The Keranjang Bali yang diadakan hari ini sebagai salah satu Langkah konkret kolaborasi Gerakan Sinergi Indonesia Inklusi, pihak pemerintah, swasta, organisasi, dan juga penyandang disabilitas yang turut serta didalamnya. Melalui Kerjasama ini, diharapkan menjadi solusi bagi teman-teman disabilitas untuk lebih menggali potensi kreativitas dalam berwirausaha, tutup Angkie.*Arnold

(Visited 9 times, 1 visits today)