DENPASAR, Fajarbadung.com – General Manager PLN Unit Induk Distribusi Bali Adi Priyanto mengatakan, Pandemi Covid19 sangat berdampak pada penjualan PLN di Unit Induk Distribusi Bali. Begitu hotel dan bisnis pariwisata di Bali terganggu maka penjualan listrik di Bali juga ikut terganggu. “Pemakaian di Bali turun drastis. Hal ini karena 40% penghasilan PLN Bali itu berasal dari bisnis hotel dan pariwisata. Begitu hotel terganggu, pariwisata terganggu maka otomatis penjualan PLN terganggu,” ujarnya di Denpasar, Senin (10/8). Ia mengaku, penjualan PLN terbesar di Bali berada di hotel dan bisnis pariwisata lainnya. Sisanya tersebar di beberapa sektor lainnya seperti rumah tangga, industri, pemerintah dan sebagainya.
Menurutnya, untuk tahun 2020, penjualan PLN Bali terus menurun seiring dengan merebaknya Pandemi Covid19. Bila dibandingkan dengan periode yang sama dari tahun sebelumnya maka penjualan PLN Bali terus menurun drastis. Pada Januari 2020, penjualan masih naik sebanyak 13,25% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian di Februari 2020, sekalipun trend menurun namun masih plus 9,11%, Maret masih 2,03%.
Sementara mulai April hingga Juli 2020, penjualan PLN Bali terus minus secara variatif di angka -17% hingga -20%. Terendah terjadi pada Mei 2020 dimana bila dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya maka terjun bebas hingga -20,51%. Kondisi ini bisa dilihat dari penggunaan beban puncak. Jika dalam kondisi normal beban puncak di Bali mencapai 980MW maka di saat Pandemi Covid19, beban puncak turun hingga 600MW. Artinya, masih ada 380MW yang tidak terpakai saat beban puncak. “Kita memprediksi kondisi ini akan terjadi sampai Desember 2020 sekalipun trend naiknya sangat lamban,” ujarnya.
Sekalipun trend penjualan ke hotel terus menurun namun untuk konsumsi rumah tangga trendnya mengalami kenaikan. Bahkan hingga Juli 2020, konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan 5,61% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun kenaikan pada konsumsi rumah tangga tidak sebanding dengan penurunan penjualan di bisnis hotel dan pariwisata lainnya. Untuk rasio elektrifikasi Bali sudah 100% pada 2018. PLN Unit Induk Distribusi Bali juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemprov Bali yang dengan kebijakannya telah membuka kembali pariwisata domestik dan sebentar lagi bagi turis mancanegara. Semoga kondisi ekonomi Bali cepat pulih dan penjualan listrik Bali kembali normal.(Axelle Dae).