SINGARAJA, Fajarbadung.com – Suasana semarak tampak sejak pagi di Buleleng, pada Sabtu (19/4), saat para ibu kader PDIP tampil anggun dengan kebaya merah. Mereka sibuk meracik rempah-rempah khas Bali untuk menghadirkan inovasi makanan bubur mengguh berbahan dasar sorgum.
Biasanya bubur mengguh dibuat dari beras, namun kali ini diubah menjadi lebih sehat dan lokal dengan mengganti karbohidrat utama menjadi sorgum—tanaman pangan unggulan Buleleng. Bubur tersebut dihias dengan topping bergizi seperti bayam, tahu, kacang tanah, dan ikan cakalang.
Kreasi kuliner ini menjadi andalan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng dalam ajang Lomba Olahan Pangan Lokal, Murah, dan Bergizi yang diselenggarakan DPP PDIP secara nasional. Lomba ini juga digelar untuk memperingati Hari Kartini dan Bulan Bung Karno tahun 2025.
Ketua DPC PDIP Buleleng, Gede Supriatna, menjelaskan bahwa sajian ini bukan sekadar untuk lomba, tapi juga bagian dari edukasi gizi bagi masyarakat. “Kita ingin memperkenalkan alternatif pangan yang sehat, mudah dibuat, dan cocok untuk ibu hamil serta balita dalam mencegah stunting,” ujarnya.
Supriatna menambahkan, penggunaan sorgum sekaligus mendukung ketahanan pangan lokal. “Buleleng punya potensi besar sebagai penghasil sorgum. Kami ingin mendorong budidayanya secara lebih serius,” jelasnya.
Upaya pengembangan sorgum sendiri sudah dimulai sebelumnya oleh Banteng Muda Indonesia (BMI) Buleleng, dengan memanfaatkan lahan tidak produktif. Ke depan, program ini akan terus diperluas sebagai bagian dari strategi pangan nasional.
“Kami ingin menjadikan sorgum bukan hanya alternatif, tapi juga bagian penting dari konsumsi harian masyarakat,” tutup Supriatna.(Wis)