Danrem 163 Wirasatya Sayangkan Minim Respon Pemda di Bali Soal Donor Plasma Darah

0
242
Danrem 163 Wirasatya Sayangkan Minim Respon Pemda di Bali Soal Donor Plasma Darah/fajarbadung.com
Danrem 163 Wirasatya Sayangkan Minim Respon Pemda di Bali Soal Donor Plasma Darah/fajarbadung.com

DENPASAR, Fajarbadung.com – Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Husein Sagaf sangat menyayangkan respon Pemda di Bali yang sangat minim soal donor plasma darah bagi pasien Covid19. Hal ini disampaikan Husein Sagaf di sela-sela silaturahmi dengan belasan awak media yang tergabung dalam Perhimpunan Jurnalis (PENA NTT) di Makorem 163/Wirasatya Denpasar, Jumat (28/8/2020).

Menurut pria asal Makasar ini, anggota TNI dari Komando Resort Militer (Korem) 163/Wirasatya sudah menunjukan jalan untuk melakukan donor plasma darah bagi pasien Covid-19. “Kita sayangkan respon Pemda di Bali masih sangat minim. Padahal, jumlah pasien sembuh di Bali saat ini sudah lebih dari 3 ribu orang. Bila respon Pemda tinggi maka sudah pasti banyak warga yang akan rela mendonorkan plasma darahnya bagi pasien lainnya,” ujarnya menyesal. Ia mengatakan, anggotanya sudah melakukan hal itu dan diharapkan bisa diikuti oleh masyarakat umum lainnya.

See also  Renovasi Kelar, Rumdis Pasi Korem 163/Wira Satya Siap Dimanfaatkan

Selama ini sosialisasi baru dilakukan saat pasien sembuh yang hendak pulang ke rumah. Mereka memang diberikan penjelasan soal donor plasma dan diminta menjadi relawan yang mendonorkan plasmanya. Para pasien yang sudah sembuh itu hanya diminta mengisi formulir tanpa ditindaklanjuti oleh petugas. Kemudian setelah dicek, ternyata para pasien ini mengalami banyak kesulitan seperti biaya perjalanan ke rumah sakit, penginapan dan biaya lainnya.

“Ini masuk akal sebab banyak di antara pasien sembuh ini berasal dari luar kota. Kalau mereka ke Denpasar mereka butuh uang transpor, makan minum atau bahkan penginapan. Karena yang bisa melakukan donor plasma darah baru di RSUP Sanglah Denpasar,” ujarnya.

Bila respon Pemda di Bali proaktif maka masalah ini tidak menjadi kesulitan berarti. Respon itu bisa dalam bentuk kebijakan dan anggaran. Kepala daerah tinggal mengeluarkan kebijakan dan anggaran agar para pasien yang sudah sembuh bisa dimobilisasi untuk melakukan donor plasma darahnya.

See also  Intercontinental Bali Resort Dianugrahi Hotel Keluarga Terbaik Kedua Di Asia Oleh Smart Travel Asia

Husein Sagaf menilai jika donor plasma darah sangat efektif saat ini sebagai salah satu cara memerangi Covid-19. Sebab, antivirus yang akan diproduksi massal masanya atau waktunya masih lama yakni sekitar Februari atau Maret 2021. Artinya, masih butuh waktu sekitar 6 sampai 7 bulan lagi. Sementara aktifitas ekonomi terus terpuruk.

Saat ini saja pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah minus 6 persen dan Bali sudah minus 11 persen. Dan kasus. positif di Bali terus terjadi peningkat signifikan. Hingga sore ini jumlah kasus positif di Bali sudah mencapai 4.901 orang dan sebentar lagi mencapai 5 ribu orang. Sementara jumlah pasien sembuh sebanyak 4260 orang. Jumlah pasien sembuh ini adalah sumber daya yang luar biasa untuk memutus rantai penularan Covid19. “Kita mau tunggu sampai kapan lagi kalau kita tidak bergerak sekarang dengan donor plasma darah. Pasien terus bertambah. Di Sanglah sudah siap menjadi bank plasma darah. Saya minta Pemda lebih proatif terhadap hal ini,” ujarnya.(red/tim).

(Visited 15 times, 1 visits today)