DALUNG, Fajarbadung.com – Sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang kemerdekaan, Wabup Ketut Suiasa pada Minggu (16/8) menghadiri peringatan HUT ke-75 Monumen Perjuangan Bangsal (MPB), yang dirangkaikan dengan penganugerahan penghargaan kepada alm. Bagus Made Wena oleh DPD LVRI dan DHD 45 provinsi Bali. Penganugerahan penghargaan kepada Alm. Bagus Made Wena sebagai pejuang yang membantu perjuangan di Bali dimana rumahnya yang saat ini menjadi Monumen Bangsal dipakai sebagai markas pertemuan bawah tanah oleh para pemimpin pejuang untuk merumuskan strategi dalam menghadapi NICA. Turut hadir pada kesempatan tersebut Ketua DPRD Putu Parwata, Camat Kuta Utara Putu Eka Parmana serta perwakilan veteran.
Dalam sambutannya Wabup Suiasa mengajak generasi penerus bangsa untuk selalu menghormati mengenang serta meneladani sifat heroik dan patriotisme para pejuang kemerdekaan. Ditegaskan, menjadi pahlawan masa kini dapat dilakukan oleh siapapun Warga Negara Indonesia dalam bentuk aksi – aksi nyata memperkuat keutuhan NKRI, seperti tolong menolong kepada sesama, tidak melakukan provokasi yang dapat mengganggu ketertiban umum, tidak menyebarkan berita hoax, tidak melakukan perbuatan anarkis atau merugikan orang lain
Suiasa juga mengajak agar Peringatan Monumen Perjuangan Bangsal kiranya dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kesadaran kita untuk lebih mencintai tanah air dan menjaganya sampai akhir hayat. “Jangan biarkan keutuhan NKRI yang telah dibangun para pendahulu negeri dengan tetesan darah dan air mata menjadi sia-sia. Untuk itu mari kita maknai peringatan hari ini dengan wujud nyata, bekerja dan bekerja membangun Badung menuju Indonesia maju,” ungkapnya.
Sementara itu Penglingsir kawasan MPB, Dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A (K), menjelaskan bahwa upacara peringatan dan penganugerahan penghargaan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat serta undangan juga terbatas. Untuk itu dokter Arhana meminta maaf kepada semua stakeholders MPB, karena terpaksa tidak semua diundang dalam acara tersebut.
Pimpinan MPB, Bagus Ngurah Rai, SH, MBA menjelaskan bahwa, undangan yang hadir dalam upacara itu dibagi dalam dua bagian. Undangan inti akan dialokasikan di tempat upacara. Sedangkan undangan lainnya yang terdiri dari para semeton dan lain-lain akan dialokasikan di halaman lain di MPB. “Undangan dibagikan masker, disediakan tempat cuci tangan yang cukup banyak, jarak aman dijaga dengan ketat.” katanya.
Untuk diketahui bersama, Pemilik kawasan Bangsal adalah Bagus Made Wena. Beliau adalah seorang saudagar yang sangat sukses pada jamannya. Dimasa itu orang yang sukses, umumnya takut memihak para pejuang. Karena resikonya, adalah dihukum mati, atau disiksa dan seluruh rumah pasti dibumi hanguskan. Namun Bagus Made Wena sama sekali tidak gentar. Beliau pertaruhkan semua kekayaannya dan bahkan jiwanya untuk Indonesia merdeka. Oleh karena itu kawasan Bangsal yang kini dikenal sebagai kawasan Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) merupakan salah satu embrio perjuangan kemerdekaan di Bali.(red/Humas).