DENPASAR, FAJARBADUNG – Bali akan memiliki jalan tol terpanjang jalur Gilimanuk-Mengwi. Gilimanuk merupakan pintu masuk Pulau Bali yang terletak di ujung barat Bali. Sementara Mengwi terletak di Kabupaten Badung. Bahkan, perjanjian pengusahaan jalan tol, perjanjian penjaminan, perjanjian regres tol dari Gilimanuk-Mengwi sudah ditandatangani.
Gubernur Bali I Wayan Koster menjelaskan, naskah berbagai perjanjian tersebut sudah ditandatangani beberapa hari lalu. Perjanjian tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beserta jajaran, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Wakil Gubernur Bali, Jajaran Pemprov Bali, Kapolda Bali, Kajati Bali, Danrem 163 Wirasatya, Badan Usaha Jalan Tol, Direktur Utama PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia, para bupati di Bali yakni Jembrana, Tabanan, Karangasem, Walikota Denpasar, Gianyar, Sekda Kabupaten Badung, dan sejumlah undangan lainnya.
Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi merupakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi. Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi oleh Gubernur Bali diberi nama “Tol Jagat Kerthi Bali” yang memiliki makna memberi kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan warga Bali.
Pembangunan jalan tol dilaksanakan oleh Konsorsium 3 Perusahaan, yaitu: PT. Sumber Rhodium Perkasa, PT. Cipta Sejahtera Nusautama, dan PT. Bumi Sentosa Dwi Agung. Jalan tol memiliki panjang total 96,21 Km, dengan lebar 40 Meter, melewati 3 kabupaten yakni Jembrana, Tabanan, dan Badung, melewati 13 Kecamatan, dan 57 desa.
Dalam desain, di sepanjang Jalan Tol akan dibangun 4 tempat istirahat atau rest area, 2 tempat di Jembrana dan 2 tempat di Tabanan yang akan dijadikan sebagai area untuk UMKM.
Jalan tol memiliki 3 jalur yakni jalur untuk penumpang umum, jalur khusus sepeda motor, dan jalur khusus sepeda, serta dilengkapi dengan 6 simpang susun atau interchange di Cekik, Banyubiru, Negara, Pekutatan, Soka, dan Wanasari. “Model jalan tol yang memiliki tiga jalur seperti ini merupakan jalan tol pertama di Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, di sepanjang jalan tol, dibangun lintasan berupa 28 jalan bawah tanah atau underpass, 82 jalan layang atau overpass, dan 50 jembatan, serta 13 talang irigasi. Pembangunan lintasan ini dilakukan agar tidak menggangu jalan yang dipakai untuk kepentingan upacara adat atau melasti dan tidak menggangu sistem irigasi dan subak. Pembangunan dilaksanakan mulai tahun 2022 dan diharapkan selesai pada
tahun 2024.
Proses pelaksanaan pembangunan diawali dengan penetapan lokasi berkenaan dengan jalur jalan oleh Gubernur Bali yang diserahkan kepada Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR RI. Selanjutnya akan dilakukan penentuan harga lahan yang dibebaskan oleh lembaga independent dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Pembangunan jalan tol akan menjadi akses infrastruktur berkembanganya
pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru untuk menyeimbangkan dan memeratakan perekonomian antar wilayah Bali Barat, Timur, Utara, dan Selatan.
Gubernur Bali, mewakili Pemerintah Daerah dan masyarakat Bali menghaturkan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atas restu dan kebijakannya melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sehingga dapat direalisasikan dan dimulai Pembangunan Jalan
TOL JAGAT KERTHI BALI
Pembangunan jalan tol telah dilakukan dengan kegiatan sosialisai dan konsultasi publik dalam dua tahap. Tahap pertama, kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Jaya Sabha, Denpasar, dipimpin langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, yang dihadiri oleh semua Kepala Desa, Bandesa Adat, dan Bupati Jembrana, Bupati Tabanan, serta Bupati Badung yang diwakili oleh Wakil Bupati Badung.
Tahap kedua, kegiatan sosialisai dan konsultasi publik kepada masyarakat pemilik lahan di masing-masing Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung yang dipimpin oleh Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Provinsi Bali. Dari sebanyak 8.641 warga yang setuju, hanya 2 warga tidak setuju atau sekitar 99,9% menyatakan sangat mendukung program pembangunan jalan tol yang melintasi lahannya. Bahkan mereka berharap pembangunan segera dapat diwujudkan karena akan meningkatkan perekonomian yang bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat.
Menteri PUPR RI Basuki Hadimulyono menyampaikan, pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi, harus dilaksanakan dengan kerja keras, mencapai hasil yang berkualitas, memperhatikan lingkungan, dilaksanakan dengan tata kelola yang baik dengan penuh tanggung jawab. Diharapkan pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan lancar dan sukses, mulai tahun 2022 dan selesai tahun 2024, oleh karena itu Menteri akan melakukan pengawasan secara ketat.***
(Visited 69 times, 1 visits today)