MENGWI, Fajarbadung.com – Mudah diucapkan, sulit dilaksanakan, mungkin kalimat ini cocok untuk ungkapan kata syukur yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi, SIK saat apel pimpinan di lapangan Mapolres Badung menjelaskan jika rasa syukur dimaknai lebih dalam akan bisa melihat sesuatu dikehidupan ini apa adanya, sehingga bisa menghargai setiap pencapaian. Rabu, (26/8/2020).
“Kita bisa melihat semua kondisi dengan netral, tidak menolak dan tidak perlu melekat. Bekerja dan melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya dan sepenuh hati,” Ungkapnya.
“Inilah yang dikenal dengan hidup indah dan lentur tanpa syarat,” sambungnya.
Beliau menyampaikan hal ini lebih tajam kepada seluruh peserta yang apel, lantaran ada oknum Polri bertindak di luar aturan, hingga viral di media sosial.
Menurutnya Pria lulusan Akpol 2000 ini bersyukur itu tidak cukup hanya dari ucapan saja, melainkan harus dari tindakan nyata. Karena kalau ada orang mengucapkan syukur sebelum bekerja tetapi mengomentari pekerjaan tidak menyenangkan, itu namanya ketamakan alias serakah maunya yang enak-enak saja.
“Jika kita akar berperanlah sebagai akar yang baik, begitu pula sebagai bunga atau buah berperan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing,” Terangnya.
Sesungguhnya hidup ini “Sawang-Sinawang” (mamandang dipandang atau saling memendang) padahal kalau di renungi lebih dalam, hampir ada kesamaan, karena kebahagaan dapat dimiliki semua orang, namun cara pandangnya yang berbeda.
“Itu adalah cerita tentang penyakit manusia, yang lebih menghargai apa yang belum dia miliki daripada apa yang telah dia miliki,” katanya.
“Saya ingatkan diusia kita yang terus menua ini, jangan menghabiskannya hanya untuk berkejar-kejaran saja tanpa sempat sekalipun berhenti sejenak berpikir kemana arah dan tujuan akhir yg sebenarnya ingin dia tuju ?,” Jelasnya
“Ini cara saya bersyukur. Bagi yang mempunyai kepercayaan berbeda, silahkan menggunakan cara masing-masing. Namun demikianlah cara bersyukur yang saya pahami,” Pungkasnya.(red/Humas).