DENPASAR, Fajarbadung.com – Kredit Pintar mengembangkan strategi bisnis dengan melakukan kerja sama bersama BPD Bali, Bank DKI dan BPR Perdana.
Acara penandatanganan MOU atau nota kesepahaman antara Kredit Pintar bersama BPD Bali, Bank DKI, dan BPR Perdana untuk menjalin kerja sama dalam mengembangkan layanan keuangan digital ini digelar pada Kamis 22 Agustus 2019, di Gran Inna Bali.
MOU ini bertujuan untuk mengembangkan roda perekonomian daerah melalui inovasi teknologi. Kredit Pintar, perusahaan financial technology (Fintech) peer-to-peer (P2P) lending yang merupakan penyedia solusi kebutuhan akses pembiayaan bagi perorangan juga sektor produktif ini kut berpartisipasi dalam acara Digital Banking dan Fintech Ecosystem yang diadakan oleh AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia).
Kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai pengembangan strategi bisnis Kredit Pintar yang sesuai dengan misi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia sebesar 75% di tahun 2019. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan solusi alternatif kepada masyarakat sebagai layanan yang inovatif.
Menurut Wisely Wijaya, CEO Kredit Pintar, penandatanganan MoU menjadi langkah awal bagi Kredit Pintar dalam mendorong pembangunan perekonomian daerah untuk semakin maju melalui inovasi yang dimiliki.
XKami mengajak BPD untuk berpartisipasi dalam menyalurkan pembiayaan ke masyarakat di daerah khususnya yang belum mendapatkan akses pengkreditan. Diharapkan kerjasama berbasis teknologi ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang tentunya akan berdampak pada ekonomi nasional,” ujar Wisely.
Tahun ini, Kredit Pintar kembali hadir di Bali untuk menghadiri acara Digital Banking dan Fintech Ecosystem sekaligus menandatangani Nota Kesepahaman/MoU dengan Bank Pembangunan Daerah.
Dikatakan Wisely, dengan adanya kerja sama ini membuktikan bahwa industri fintech tidak mendisrupsi dunia perbankan, melainkan menganut asas kolaborasi dalam pengelolaan keuangan melalui layanan digital.
Berdasarkan data dari OJK per Juni 2019, secara akumulatif industri fintech telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp44,80 triliun dengan jumlah rekening peminjam atau borrower sebanyak 9.743.679 rekening.
Berdasarkan data tersebut, terlihat adanya potensi besar terhadap keuangan digital di Indonesia. *Kami sebagai pemain fintech ingin mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dengan menciptakan inovasi teknologi yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap roda perekonomian sekaligus meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” imbuhnya.
Kredit Pintar berkontribusi dalam mendorong pemerataan tingkat kesejahteraan masyarakat dalam akses keuangan telah melayani nasabah di seluruh provinsi Indonesia dengan menyalurkan pinjaman mencapai lebih dari 5 Triliun di awal Agustus 2019. Kredit Pintar adalah peer-to-peer lending platform yang terdaftar dan diawasi oleh OJK yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI). Kredit Pintar telah memiliki lebih dari 10 juta total download dan 620 ribu total reviews di Google Play.
Kredit Pintar memanfaatkan teknologi Big Data dan Alternative Data untuk proses mitigasi risiko untuk menghasilkan asset pinjaman yang berkualitas. Kredit Pintar memiliki misi untuk mempromosikan inklusi keuangan di Indonesia.(Anya/FB)