JAKARTA, Fajarbadung.com – Dengan visi mengembangkan teknologi energi terbarukan, Kantor Staf Presiden (KSP) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kesepakatan kerjasama dengan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Selasa (9/8).
Melalui kesepakatan kerja sama ini, pemerintah dapat membangun sinergitas dengan civitas akademik untuk mengembangkan teknologi yang memberikan kebermanfaatan dari segi ekonomi maupun dari segi konservasi lingkungan.
“Pemerintah, yang dalam hal ini diwakili oleh KSP, akan mendorong SDM-SDM unggul di bidang ilmu pengetahuan dan vokasi untuk berinovasi menciptakan teknologi energi terbarukan,” kata Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan, di Jakarta, Rabu (10/8).
Sebelumnya pada Maret lalu, Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menyampaikan apresiasinya terhadap karya-karya inovatif ramah lingkungan yang dihasilkan oleh ITN Malang. Bahkan, Moeldoko juga turut meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 0,5 MWp/500 KWp, hasil kolaborasi ITN Malang dengan swasta. PLTS tersebut merupakan pembangkit surya skala kampus terbesar di Jawa, dan terbesar kedua di Indonesia.
“Jadi, inovasi teknologi yang tercipta, salah satunya akan dimanfaatkan untuk masyarakat di wilayah timur Indonesia dan daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang masih kekurangan pasokan energi listrik. Sehingga, masyarakat bisa menikmati listrik berbasis energi terbarukan dan daerah-daerah tersebut bisa menjadi daerah mandiri energi,” imbuh Abetnego.
Saat ini, ITN Malang pun sudah mempunyai Pusat Riset dan Inovasi Teknologi untuk energi baru terbarukan. Beberapa alat inovasi yang telah dihasilkan termasuk artificial intelligence based solar tracker, smart home system berbasis energi surya, alat konversi udara ke air, turbin angin dan turbin air, kolektor energi panas matahari, serta smart super charger untuk pengisian cepat baterai sepeda motor listrik dan mobil berbahan bakar energi surya.
KSP sendiri bertugas untuk memastikan manfaat program strategis nasional pemerintah sampai ke seluruh lapisan masyarakat. Oleh karenanya, dukungan terhadap inovasi teknologi energi terbarukan merupakan salah satu upaya KSP dalam mengawal program pemerataan kesejahteraan, pemberdayaan masyarakat dan konservasi lingkungan.
“KSP mampu menjembatani civitas akademika dengan Kementerian/Lembaga maupun dengan pihak-pihak terkait lainnya. Maka kami harap kerjasama ini akan menghasilkan sinergi antara para cendekiawan, pemerintah dan pihak swasta untuk menghasilkan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Prof. Abraham Lomi selaku Rektor ITN Malang.*
Editor|Chris