
MANGUPURA,FAJAR BADUNG – Usai menggelar rapat kerja dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kemarin (Rabu,18/1), hari ini (Kamis,19/1) Ketua DPRD Badung Putu Parwata didampingi Wakil Ketua DPRD Badung Wayan Suyasa menggelar Rapat Koordinasi dengan 4 Organisasi Perangkat Desa (OPD) terkait lainnya.
Sejumlah Kepala OPD yang hadir diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Badung, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung serta Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung beserta Sekretaris dan Kepala Bidang masing-masing OPD.
Rapat Koordinasi ini membahas Program Kegiatan Prioritas OPD tahun 2023 di Ruang Rapat Pimpinan Kantor DPRD Kabupaten Badung.
Usai rapat Putu Parwata menjelaskan, “Kami mengadakan Rapat Koordinasi dengan Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pertanian dan Dinas Pendapatan Daerah. Semuanya berlangsung secara marathon,” terang Putu Parwata.
Ada beberapa hal yang mendapat atensi, khususnya di Dinas Pariwisata, mengingat Pendapatan Badung bersumber dari Pajak Hotel dan Restoran (PHR).
Menurut Parwata, pihaknya ingin memberikan suatu optimalisasi dan kerja bersama menggali potensi, bukan hanya PHR saja, akan tetapi juga ada sektor-sektor lainnya yang juga turut berkontribusi, termasuk UMKM, industri kreatif serta pertanian.
“Hal inilah yang kita gabungkan agar bersama-sama mempunyai pandangan yang sama dalam membangun di Kabupaten Badung. Jadi, tidak bisa berdiri sendiri – sendiri. Pariwisata harus bekerjasama dengan OPD yang lainnya. Daerah ini harus kita bangun secara bersama-sama antara DPRD dengan Pemerintah. Untuk itulah OPD-OPD kita ajak bersama-sama untuk berkoordinasi,” papar Parwata.
Putu Parwata memberikan beberapa catatan ke Dinas Pariwisata, agar semua destinasi pariwisata di Kabupaten Badung diperhatikan infrastruktur, utilitas dan fasilitasnya, karena hal ini menjadi bagian dari Daya Tarik Wisata (DTW).
Oleh karena itu, pihaknya menjamin pariwisata Badung itu harus berjalan dengan baik, aman dan nyaman. “Jadi, inilah yang kita berikan catatan. Jangan sampai infrastrukturnya ngak bagus di Daya Tarik Wisata (DTW),” ungkapnya.
Kemudian, Putu Parwata juga menekankan pentingnya promosi di era sekarang, era digital. “Kalau dulu khan ada selayang pandang, kemudian, ada berita di media dengan hard copy. Sekarang khan sudah tidak mungkin seperti itu lagi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Putu Parwata meminta supaya 45 Daerah Wisata dan 17 Wisata Desa, dijaga dengan baik, dikelola sebaik mungkin, dipromosikan dengan baik juga agar mendapatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mamcanegara lebih banyak lagi.
“Kalau sekarang, khan dari 17 Wisata Desa itu, kunjungannya baru 347 ribu, nanti bisa 1 juta,” ungkapnya.
Bahkan, jika Destinasi Wisata dikelola dengan baik, maka akan terjadi pemerataan di Kabupaten Badung, antara selatan dan utara sehingga perekonomian tumbuh subur di kedua kawasan tersebut.
“Hal ini yang kami dorong, promosi digitalisasi dengan youtuber, blogger dan lain-lainnya, ini wajib dilakukan. Jadi, setiap destinasi dibuatkan promosinya. Cari influencer yang memang punya follower banyak. Bila perlu yang punya follower keluar negeri. Demikian juga dengan Blogger,” sebutnya.
Dengan demikian, imbuhnya, marketing digitalisasi ini memberikan peran terhadap maju mundurnya destinasi yang dimiliki Badung.
Selain itu, Putu Parwata juga meminta UMKM juga membina koperasinya. “Jika tidak bisa dibina, ya stop. Kemudian, kita lakukan pembinaan kepada UMKM, dorong dia, setelah UMKM bagus dikasi modal. Setelah itu, pemasarannya dibantu. Inilah peran pemerintah, termasuk juga agro dan pertaniannya. Ini yang kita bangun,” jelasnya.
Khusus untuk Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Putu Parwata meminta Sumber Daya Manusia (SDM) diperbaiki, termasuk sistemnya, dengan mengoptimalkan edukasi kepada wajib pajak.
Putu Parwata juga meminta agar Sumber Daya Manusia (SDM) dibenahi di Dinas Pariwisata, termasuk sistem dan mentalitas, sehingga terjadi nanti pemungutan pajak yang namanya real time.
Ditambahkan, pemungutan pajak yang real time dan tetap memperhatikan Undang-Undang, assement dilakukan hanya 3 bulan sekali, dengan menyerahkan bukti setor yang sudah diposting setiap harinya.
“Uangnya setiap hari, Day to Day sudah masuk pajaknya ke masing-masing Bank, yang mana Bank Account itu merupakan Account dari Pemerintah. Inilah sinergitas bersama dengan Pemerintah yang kita bangun di Badung ini, tidak ada hanya untuk Putu Parwata saja membangun Badung. Itu tidak. Semua orang dan semua dinas di Pemerintahan, kita ajak bersama-sama. Oleh karena itulah, Rapat Kerja ini terus kita lakukan dan kita berikan masukan kepada OPD untuk kemajuan Badung,” tutup Parwata.***christ