
KOTA BONTANG, Fajarbadung.com – bertugas melaksanakan pengendalian program prioritas nasional Presiden dan Wakil Presiden, Kantor Staf Presiden (KSP) konsisten mendorong peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat di daerah-daerah. Salah satunya adalah melalui pengadaan fasilitas kesehatan terjangkau bagi masyarakat di kawasan pesisir Kalimantan Timur, provinsi yang akan menumpu Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam salah satu program debottlenecking-nya, tim tenaga ahli KSP didampingi oleh Walikota Bontang Basri Rase beserta jajaran, pada Rabu (3/5), melakukan percepatan upaya pengadaan fasilitas cath lab (kateterisasi jantung) terjangkau di RSUD Taman Husada di Kota Bontang melalui kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
“Sejauh ini, belum ada kesepakatan antara BPJS Kesehatan dengan layanan cath lab di RSUD Taman Husada, sehingga masih banyak pasien yang tidak bisa tertangani karena hambatan biaya yang tinggi. Padahal angka kunjungan pasien poli jantung di RS ini dalam satu bulan terhitung tinggi, yakni dapat mencapai 800-1000 pasien,” kata Tenaga Ahli Utama KSP, Brigjen TNI (Purn.) dr. Noch T. Mallisa.
Alih-alih mendorong pembangunan RS baru tipe D di kota Bontang, KSP justru mendukung upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang sudah ada, salah satunya RSUD Taman Husada Bontang. Pasalnya, menurut Mallisa, hal yang paling penting adalah bukan tentang banyaknya jumlah RS, tapi kemudahan akses kesehatan bagi masyarakat.
Dukungan peningkatan pelayanan kesehatan di Kota Bontang ini juga menjadi penting karena Kota Bontang adalah kawasan industri yang menyokong ekonomi Provinsi Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Dengan kerjasama BPJS pada layanan cath lab di RSUD Taman Husada, masyarakat Bontang bahkan 3 Kabupaten sekitar nantinya bisa tertangani dan tidak perlu jauh ke Samarinda, atau menunggu antrian berbulan-bulan untuk mendapatkan penanganan,” kata Direktur RSUD Taman Husada dr.Suhardi SpJP
RSUD Taman Husada Bontang telah memiliki layanan cath lab sejak tahun 2019 dan sudah secara aktif melakukan pelayanan. Saat ini angka diagnostik jantung koroner dan terindikasi untuk dilakukan kateterisasi mencapai 1/3 dari rata-rata kunjungan pasien.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan diberikan oleh pemerintah pusat melalui KSP, utamanya dalam mendukung peningkatan layanan kesehatan di kota Bontang,” imbuh Walikota Bontang, Basri Rase.*Chris