BANTEN, Fajarbadung.com – Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menekankan pentingnya seluruh stakeholder baik di pusat maupun daerah bekerja keras, serta membangun sinergi dan kolaborasi untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024, sesuai yang ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Presiden sudah menentukan target. Untuk itu, pemerintah pusat, pemerintah daerah harus bersinergi. Dan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Maka diperlukan peran seluruh stakeholder,” kata Moeldoko saat membuka acara Stunting Heroes Award 2022, di kabupaten Serang, Banten, Senin malam (31/10).
Sebagai informasi, gelaran Stunting Heroes Award 2022 yang digelar oleh BKKBN Banten bersama media Tribun Banten, merupakan wujud penghormatan kepada pihak-pihak, baik perorangan maupun kelompok yang telah berjuang di garis terdepan dalam percepatan penurunan stunting di provinsi Banten.
Moeldoko mengingatkan, bahwa stunting merupakan persoalan penting. Sebab, akan menentukan daya saing Indonesia di masa mendatang. Untuk itu, lanjut dia, dalam menangani stunting dibutuhkan intervensi spesifik dan intervensi sensitif.
Intervensi spesifik, yakni intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Sementara intervensi sensitif, adalah intervensi pendukung untuk penurunan kecepatan stunting. Seperti penyediaan air bersih dan sanitasi.
“Kalau kita masih terbebani dengan angka stunting seperti ini, maka kita tidak bisa bersaing dengan cepat di tengah-tengah lingkungan global seperti ini. Tapi kalau ini kita atasi bersama-sama dengan cepat dan tanggap maka resiko itu akan hilang,” tegas Moeldoko.
Pada kesempatan itu, Panglima TNI 2013-2015 juga mengapresiasi acara Stunting Heroes Award 2022 yang digelar oleh BKKBN Banten bersama media Tribun Banten. Ia menilai, gelaran tersebut merupakan terobosan yang harus diamplifikasi dan diadaptasi oleh daerah-daerah lain di Indonesia.
“Saya yakin kalau role model yang dikembangan oleh BKKN Banten ini diadopsi di beberapa daerah, di beberapa provinsi pasti akan terjadi akselerasi yang luar biasa, dan target penurunan stunting 14 persen pada 2024 akan terpenuhi,” seru Moeldoko.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, provinsi Banten memiliki prevalensi stunting sebesar 24,5 persen atau dalam kategori “Sedang”. Namun, secara absolut terdapat 268.158 kasus stunting, atau tertinggi ke-5 di Indonesia. Hal ini yang menjadikan Banten menjadi satu dari 12 provinsi prioritas dalam percepatan penurunan stunting.**Chris