Paus Fransiskus dan Para Pemimpin Dunia Dukung Refleksi Global Tri Hita Karana Universal Bali 

0
65
Seremonial refleksi THKU. Foto : Dok - Fajarbadung

DENPASAR, Fajarbadung.com – Para pemimpin global terkemuka, tokoh spiritual, dan
seniman terkenal berkumpul di pantai suci Kura Kura Bali untuk berefleksi dan mencari solusi modern untuk mengatasi tantangan global yang mendesak dalam Perjalanan Refleksi Universal Tri Hita Karana: Bersatu dalam Keberagaman untuk Perdamaian, Kemakmuran, Rakyat, Planet, dan Kemitraan. Dukungan tersebut langsung disampaikan oleh Paus Fransiskus, Imam Besar Nasaruddin, peraih Penghargaan Hollywood Michelle Yeoh,

Presiden Bank Dunia Ajay Banga, pendiri Bridgewater Ray Dalio, pemimpin spiritual Deepak Chopra, filantropis Susan Rockefeller, dan pemerintah Indonesia. Para pemimpin dunia dan tokoh dunia ini berkumpul untuk berpartisipasi dalam acara unik yang merayakan persatuan, keragaman, dan pembangunan berkelanjutan. Perwakilan para pemimpin dunia tersebut berkumpul di Bali yakni pantai suci Kura-Kura Bali dalam rangka merefleksikan perjalanan Tri Hita Karana untuk perdamaian dunia dan kemakmuran bersama.

Ray Dalio, investor makro global selama lebih dari 50 tahun mengaku telah bergabung dengan gerakan Tri Hita Karana Universal (THK U) sejak lama. “Dari Abu Dhabi ke Bali, kita bersatu dalam tujuan bersama, untuk menciptakan dunia di mana keragaman dirayakan, dan harmoni menang. Mari kita menghormati semangat Istiqlal dan bekerja bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik untuk semua,” ungkap Dalio.

See also  Wabup Suiasa Lepas Kontingen Karang Pamitran Nasional Kwarcab Badung  

Seremonial refleksi THKU ditandai dengan menyalakan ribuan lilin Pantai Suci Kura-Kura Bali, menarikan Tari Perdamaian Bali yang memukau, menampilkan kain berukuran 17×35 meter yang dihiasi dengan lukisan SDG 16 – Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh. Gerakan global ini, terinspirasi oleh Deklarasi Istiqlal dan semangat persahabatan yang dipelihara oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Nasaruddin.

Gerakan ini bertujuan untuk memperkuat komitmen terhadap perdamaian dan harmoni. Acara ini akan menampilkan pertunjukan memikat dari lagu “Lilin Lilin Kecil” (Lilin Kecil), diiringi lagu kebangsaan global yang disusun dari instrumen musik dari seluruh dunia. Para seniman kontemporer dari G20 dan H20 akan memamerkan karya mereka melalui kubah seni konstelasi berputar yang menyinari di area Kura Kura Bali, Pulau Serangan, Bali.

See also  Ketua Dewan Putu Parwata Terima Kunjungan Fakultas Hukum Mataram Yogyakarta

Pertemuan ini berfungsi sebagai platform yang kuat untuk membahas dan menangani masalah kritis seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan perdamaian global. Dengan menggabungkan kearifan kuno dengan inovasi modern, para peserta berharap dapat menginspirasi gerakan global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil.

Presiden Yayasan Upaya Indonesia Damai atau dikenal sebagai United In Diversity Foundation, Tantowi Yahya mengatakan, THKU adalah gerakan bersama untuk membangun dunia, membangun masa depan yang berkelanjutan. “Tri Hita Karana Universal Reflection Journey (THK U) bukan hanya sekedar acara melainkan sebuah gerakan yang mengajak kita untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan, berdasarkan prinsip- prinsip harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas,” ujarnya.

Lilin kecil yang dinyalakan akan menjadi tanda komitmen bersama untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs) dan mendukung inisiatif G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA). Berakar pada prinsip harmoni dengan manusia, alam, dan Yang Mahakuasa, THK U menawarkan ruang bagi semua orang untuk merayakan kemanusiaan dan membangun masa depan yang lebih baik.

See also  Diageo Indonesia Resmikan Kantor Operasional di Bali

Dalam acara ini, para peserta diundang untuk bertransformasi dari pemikiran egosentris menjadi solusi ekosentris, membangun jaringan dengan para pemimpin dari berbagai sektor, dan memicu potensi spiritual, kolaboratif, dan intelektual. “THK U adalah suara harapan dalam kegelapan, menginspirasi kita untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Mari kita jadikan momen ini sebagai titik awal untuk perubahan yang lebih besar. Bersama-sama kita dapat menciptakan dunia yang lebih adil, harmonis, dan berkelanjutan,” ujarnya.**

Editor|Christovao Vinhas

(Visited 2 times, 1 visits today)