MANGUPURA, Fajarbadung.com – Beberapa pekan terakhir ini keberadaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram(kg) sempat langka di sejumlah daerah di Kabupaten Badung. Bahkan, penyaluran gas elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) sempat tersendat.
Menyikapi hal tersebut, Pertamina melakukan klarifikasi dengan menyebutkan tidak ada kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram. Hanya saja disebutkan jalur pendistribusian, dimulai dari distributor ke sub distributor dan warung hingga pengecer tingkat terbawah agak lambat.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Badung Putu Parwata, saat diwawancarai awak media di rumahnya, Jalan Panji Nomor 27x Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Senin 10 Juni 2024.
Pada prinsipnya, Putu Parwata menyampaikan, bahwa keberadaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram di lapangan sudah aman terkendali. “Itu tidak ada kelangkaan gas elpiji, artinya elpiji habis di warung, mungkin saja lambat mengambilnya khan begitu. Itu masalah distribusi seperti itu dari distributor ke sub lalu ke warung hingga pengecer, ini bisa terlambat,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjutnya cara terpenting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah adanya sistem komunikasi secara intens dengan pemerintah yang berkewajiban dalam hal ini Pertamina, dimulai dari distributor dan agen-agen. “Sircle-nya begitu, tidak bisa ambil di pasar, itu ada mekanismenya. Mungkin ada sesuatu secara administrasi dan teknis, tapi tidak bisa digeneralkan begitu saja,” paparnya.
Oleh karena itu, Putu Parwata menghimbau masyarakat agar tetap tenang, saat menghadapi kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram. “Jika tidak ada di warung A, ya ke warung B hingga ke warung C, karena Pemerintah sudah memberikan pendistribusian sesuai dengan mekanisme. Jadi, masyarakat tidak usah panik, pemerintah tidak akan tinggal diam, pasti itu disiapkan,” tutupnya.*Chris