DENPASAR, Fajarbadung.com – Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 masih dihantui kecemasan terjadinya klaster baru penularan Covid-19. Karena itu Pengurus Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa (MW KAHMI) Provinsi Bali melakukan road show ke sejumlah lembaga pemerintah, TNI dan Polri.
Tujuannya tak lain memberikan andil dengan membangun sinergitas lintas lembaga guna mewujudkan Pilkada aman di tengah pandemi. Demikian poin penting hasil pertemuan Pengurus MW KAHMI Bali dengan Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Kurnia Dewantara di Makodam IX Udayana, Selasa 6 Oktober 2020.
Rombongan kecil dipimpin langsung Koordinator Presidium KAHMI Provinsi Bali, Umar Ibnu Al Khattab. Turut mendampingi yakni Muammar Kaddafi, SH. (Sekretaris MW KAHMI Bali), Muhammad Ridwan (presidium) H. Azisuddin (presidium) Fachrudin (bendahara) dan Harry Sumarno (Ketua Dewan Pakar). “Selain perkenalan pengurus baru kami ingin menggalang sinergi kelembagaan untuk menciptakan Pilkada aman ditengah pandemi Covid-19 ini,” ungkap Umar Ibnu Al Khattab.
Pihaknya yakin TNI punya ketahanan dan disiplin yang kuat memberikan pembinaan kepada masyarakat luas untuk mencegah semakin meluasnya virus korona. Khususnya untuk mencegah terjadinya klaster Pilkada.
Umar yang juga Kepala Ombudsman Bali ini mengatakan, karena pandemi belum tahu kapan berakhirnya, maka yang harus dilakukan adalah membangun sinergi lintas Lembaga.
“Saat tahapan kampanye mungkin bisa dihindari karena kampanye virtual, tapi saat pelaksanaan coblosan warga harus mendatangi TPS untuk menyalurkan hak suaranya dengan menyoblos pasangan calon, kami berharap TNI punya peran strategis,” harapnya.
Selain itu Umar juga mengungkap sisi historis betapa TNI benar-benar memerankan sebagai tentara rakyat. “Terbukti ketika era orde lama, HMI mau dibubarkan maka TNI yang menyelamatkan,” tukasnya.
Menanggapi hal itu, Pangdam IX Udayana menyambut baik gagasan KAHMI Bali membangun sinergitas kelembagaan menanggulangi pandemi Covid-19. “Sebagai tentara rakyat TNI selalu siap menggalang sinergi mencegah penularan Covid-19 termasuk membackup pengamanan jalannya Pilkada Serentak 2020 ini agar tak memicu klaster baru,” tanggap Jenderal Kurnia.
Kuncinya kata Pangdam, hanya disiplin menerapkan protokol Kesehatan. Sebaliknya, selama prokes dilanggar maka potensi penularan akan terus muncul. “Meski ada vaksin kan masih pro kontra karena belum uji coba, nah kami di TNI sudah melakukan uji plasma dari orang yang sembuh dari paparan Covid-19 dan hasilnya baik,” tandasnya.(Axelle Dae).