MANGUPURA, Fajarbadung.com – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung menggelar rapat dengan 4 dinas sekaligus, Jumat (7/10/2022). Keempat dinas yang dimaksud adalah Dinas Sosial, Dinas Kebudayaan, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Dinas Pengendalian Kependudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Ketua Komisi IV DPRD Badung Made Suwardana yang didampingi I.G.A. Agung Inda Trimafo Yudha dan I Wayan Edy Sanjaya, S.H, menjelaskan, pertemuan dengan 4 dinas sekaligus tersebut untuk membahas banyak program yang akan dieksekusi pada tahun anggaran 2023 nanti. “Kita ikuti jadwal yang ada. Jadi hari ini kita bertemu atau rapat dengan empat dinas sekaligus yakni Dinas Sosial, Dinas Kebudayaan, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Dinas Pengendalian Kependudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,” ujarnya.
Ia mengatakan, rapat dengan 4 dinas sekaligus tersebut hanya membahas program-program yang belum terlaksana di tahun 2022 dan kemudian akan dieksekusi pada tahun anggaran 2023 nanti. Ia mengaku, banyak program dari dinas-dinas tersebut yang tidak bisa terlaksana pada tahun 2022 karena pandemi Covid-19. Juga karena adanya re-focus anggaran dan biaya. “Dalam rapat tersebut hanya membahas program-program yang akan dilaksanakan di tahun 2023. Jadi program yang sebelumnya tertunda akan dibangkitkan kembali dan diaktifkan kembali. Semua dinas harus kembali bangkit pasca pandemi Covid-19 nantinya. Artinya semua program yang pro kepada rakyat Badung yang belum dieksekusi tahun 2022 akan diaktifkan di tahun 2023.
Suwardana juga menegaskan bahwa tidak ada program yang baru dari keempat dinas ini. Rapat tersebut hanyalah sebuah evaluasi saja. Kemudian dicek mana yang belum direalisasikan dan mana yang sudah direalisasikan. Program yang tertunda akan diaktifkan lagi. “Kita bangkitkan lagi program-program yang sebelumnya tertunda, kita aktifkan lagi untuk tahun 2023. Jika sebelumnya tidak terlaksana dan bila anggarannya masih ada maka kita akan diaktifkan lagi,” ujarnya. Ia mengakui banyak program yang belum terlaksana namun karena sangat banyak ia tidak mampu menyebutnya satu persatu.*Chris