DENPASAR, Fajarbadung.com – Bank Indonesia (BI) Bali mendorong digitalisasi bagi pasar tradisional dan pasar tenun di Klungkung Bali. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan, BI mendorong digitalisasi di pasar tradisional dan pasar tenun langsung di lokasi di Kawasan Parkir Pasar Semarapura yang dihadiri oleh anggota Komisi XI DPR RI, Kepala Ombudsman Provinsi Bali, Bupati Klungkung, Direktur Bisnis Non Kredit BPD Bali, OPD terkait dan perwakilan pedagang dari tiga pasar di Kabupaten Klungkung, Selasa sore (9/11/2021). Kegiatan ini merupakan program Partisipasi Edukasi Publik (PEP) Bank Indonesia, sekaligus Program Pasar dan Pusat Perbelanjaan SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS di Pasar Semarapura, Pasar Galiran dan Pasar Kusamba.
Trisno Nugroho menyampaikan, QRIS (QR Code Indonesian Standard) selain mendukung penerapan protokol kesehatan serta mempermudah transaksi pembayaran, juga memberikan manfaat bagi pedagang dan kalangan UMKM, seperti membangun profil kredit untuk kemudahan mendapatkan pinjaman, transaksi tercatat dan langsung masuk rekening sehingga mudah dimonitor, tidak memerlukan uang kembalian, bebas risiko pencurian dan uang palsu, mengikuti tren pembayaran terkini, serta murah dan bebas biaya bagi usaha mikro (0% s.d Desember 2021).
Secara keseluruhan, hingga akhir Oktober 2021, sebanyak lebih dari 355 ribu merchant di Bali atau 12 juta merchant nasional telah merasakan manfaat menggunakan QRIS. Volume dan nominal transaksi penggunaan QRIS di Bali pun terus meningkat, dengan rata-rata per bulan sebanyak 407 ribu transaksi dengan nominal 32,4 miliar, atau tumbuh 2 kali lipat dibandingkan dengan rata-rata transaksi di tahun 2020.
Kedepannya, opsi pembayaran menggunakan QRIS yang CeMuMuAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Handal) akan semakin diperluas ke seluruh pasar dan pusat perbelanjaan, baik di Kabupaten Klungkung maupun Kabupaten/Kota lain di Bali. “Diharapkan transaksi digital ini dapat mendukung geliat aktivitas para pedagang dan kalangan UMKM, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas sektor-sektor riil lainnya, seperti petani dan produsen, yang akan mendorong mulai pulihnya daya beli masyarakat sehingga mempercepat pemulihan ekonomi Bali dan Nasional,” ujarnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta selaku Bupati Klungkung mengapresiasi gerakan digitalisasi pasar yang digencarkan oleh Bank Indonesia karena hal ini sejalan dengan tuntutan penggunaan teknologi dan modernisasi akibat pandemi clCovid-19. “Suatu daerah tidak boleh hanya bergantung pada sektor pariwisata saja, namun harus memaksimalkan seluruh sektor yang ada di daerah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. Suwirta juga berkomitmen untuk bersinergi dengan seluruh pihak terkait dalam rangka mempercepat proses digitalisasi dan modernisasi pasar yang ada di Kabupaten Klungkung.
Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya mengapresiasi upaya Bank Indonesia yang terus menggencarkan sosialisasi QRIS kepada seluruh masyarakat. Khusus di kala pandemi seperti saat ini, pembayaran digital menggunakan QRIS adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan tingkat keamanan QRIS karena terus dipantau oleh Bank Indonesia. Untuk itu, masyarakat diajak mulai beralih dan mengadopsi QRIS untuk mempermudah pembayaran transaksi sehari-hari.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menambahkan bahwa masyarakat saat ini sudah memasuki era 4.0 di mana seluruh aspek kehidupan akan berkaitan dengan digitalisasi dan modernisasi. QRIS dinilai sangat membantu transaksi jual-beli masyarakat yang saat ini terpuruk oleh pandemi Covid-19. Pembeli tidak perlu datang ke lokasi penjual untuk melakukan pembayaran. Cukup menggunakan QRIS, maka transaksi pembayaran sudah bisa dilakukan dari rumah. Oleh karena itu, Wakil Gubernur mengapresiasi gerakan yang dibuat oleh Bank Indonesia dan mengajak masyarakat untuk sedini mungkin mengadopsi transformasi ekonomi digital lewat penggunaan QRIS.
Editor|Axelle Dhae