Dewan Badung Terima Kunjungan LKP CIS Internasional dan Hankuk University of Seoul

0
155
Foto: Staf DPRD Badung menerima kunjungan LKP CIS Internasional dan Hankuk University of Seoul Korea, Jumat, 10 Maret 2023. Foto : Humas

MANGUPURA, Fajarbadung.com – DPRD Kabupaten Badung menerima kunjungan LKP CIS (Cerdas Insan Sejahtera) Internasional dan Hankuk University of Seoul, Korea di Kantor DPRD Kabupaten Badung, Jumat, 10 Maret 2023.

Dalam kunjungan tim dari Hankuk University of Seoul, Korea yang dipimpin oleh Profesor Im Young Ho dan didampingi Pengelola Manajemen LKP CIS, Ni Putu Asteria Yuniartini ini, diterima oleh Pande Made Suriani selaku Jabatan Fungsional Analis Kebijakan Sekretariat DPRD Kabupaten Badung dan Staf Fasilitasi Sekretariat DPRD Badung, Subchan.

Dalam kesempatan tersebut, LKP CIS (Cerdas Insan Sejahtera) Internasional mempersiapkan kolaborasi penggunaan metode Learning Manajemen System (LMS), dalam rangka visitisasi Hankuk University of Seoul, Korea di Sekolah CIS Bali, Perum Dalung Permai, Jalan Raya Bhineka Nusa Kangin Nomor 1-X Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Saat dikonfirmasi awak media, Pengelola Manajemen LKP CIS, Ni Putu Asteria Yuniartini didampingi Sekretaris Yayasan CIS Carolina Novita Kurniawati memaparkan, bahwa kehadiran Profesor Im Young Ho dari Hankuk University of Seoul, Korea tersebut, bertujuan untuk menyampaikan beberapa paparan program yang ada di Hankuk University of Seoul, Korea. Kedepan, pihaknya berencana mau membuka program yang bisa dikolaborasikan dengan yang ada di Sekolah CIS ini. “Jadi, besar harapan kita terjadinya pertukaran budaya, student exchange atau pertukaran siswa. Siapa tahu kedepannya, kita ada beberapa siswa berprestasi, ada guru teladan yang bisa belajar tentang budaya dan bahasa di Korea. Kemudian, juga dari siswa Prof Im di Korea belajar ke CIS,” terangnya.

See also  Angkat Cerita Segara Karang, Sanggar Seni Kerti Yasa Sisipkan Pesan Menjaga Laut di PKB 2023

Oleh karena itu, pihaknya berharap, agar siswa-siswa yang sekolah di CIS tidak hanya mampu menguasai bahasa Inggris saja, akan tetapi, kedepannya diharapkan siswa juga menguasai bahasa lainnya, yang salah satunya adalah bahasa Korea. “Kedepan, bahasa Korea akan memiliki prospek yang bagus dalam pengembangan karier mereka. Tidak hanya untuk belajar, tapi bekerja untuk mereka mendapatkan kesempatan. Kalau studinya sudah bagus, pekerjaannya bagus otomatis akan berdampak pada perekonomian mereka, khususnya masyarakat yang ada di Kabupaten Badung maupun di Bali pada umumnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Profesor Im Young Ho dari Hankuk University Korea juga berencana melakukan kerjasama dengan memaparkan program-program yang bisa dikerjasamakan dengan pihak LKP CIS Internasional. Oleh karena itu, pihaknya mengucapkan terima kasih atas sambutan baik yang diterimanya. Bahkan, diakuinya, hampir 7 tahun, ia belum pernah lagi ke Bali, khususnya Kabupaten Badung. “Makanya, banyak teman S2 dan S3 di Unud sekarang, dosen-dosen disana dan hampir 7 tahun tidak pernah lagi ke Bali, sudah berubah, maksudnya pemandangan dan jalan-jalannya,” jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya berencana melaksanakan kerjasama dengan Kabupaten Badung, yang disambut baik oleh Ketua DPRD Badung Putu Parwata.

Untuk itu, secara realnya, disebutkan kerjasama tersebut bisa meningkatkan kualitas produk pertanian. Sebagai tahap pertama, pihaknya perlu 50 orang yang diminta tiap kabupaten di Korea. Jika pelaksanaannya sukses, imbuhnya, maka akan menjadi percontohan yang secara otomatis juga diminta kabupaten lainnya di Korea terkait permintaan tenaga kerja Bali, khususnya Kabupaten Badung di bidang pertanian.

See also  Petugas Gabungan TNI-Polri dan Instansi terkait Melakukan Sidak Masker

“Secara real, banyak bidang bisa dirancang untuk dikerjasamakan. Saya pernah bicara dengan Ketua DPRD Badung, Putu Parwata bahwa di Bali sebagai penghasil beras dengan kualitas baik, itu bisa dipilih grade-nya. Bukan hanya beras, tapi biji-bijian lainnya, seperti kacang, kopi dengan mutu dan disesuaikan grade-nya. Itu bisa dijamin, saya kira beras Bali bisa nomor satu, terus kopi juga dan lainnya masih dipikirkan,” paparnya.

Untuk kerjasama tentang tenaga kerja, lanjutnya, hal tersebut masih dipikirkan. Namun, sebagai tahap awal, pihaknya akan memperkenalkan salah satu kabupaten di Korea yang memerlukan tenaga kerja untuk disalurkan ke negaranya lewat Bali.

“Kemarin bicara dengan pak Putu Parwata, tapi ada satu hambatan, tapi pak Putu bilang itu gampang diatasi pak Putu sendiri. Masalahnya itu, kalau itu sebagai tahap pertama, akan saya kenalkan satu kabupaten di Korea yang perlu tenaga kerja untuk Bali ini,” jelasnya.

Tak hanya itu, jumlah tenaga kerja yang diperlukan dari berbagai desa juga bisa dikerjasamakan antara Kabupaten Badung dengan Kabupaten Seoul, sehingga pihaknya siap untuk mengecek ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan di Korea. “50 orang untuk satu desa di Korea itu diminta. Itu pernah diusulkan ke pak Putu Parwata dan dibilang oke. MOU itu nanti kita joint-kan, itu aja cukup antara Kabupaten Badung dengan Seoul, tidak usah melalui Depnaker itu. Kalau Bupati sini oke bikin MOU langsung bisa kirim tenaga kerja ke Seoul Korea, bolak balik,” ungkapnya.

See also  Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Badung, Bupati Giri Prasta Komitmen Utamakan Kepentingan dan Kebutuhan Masyarakat

Jika tenaga kerja Kabupaten Badung performanya baik, lanjutnya, desa di Korea akan meminta lagi tenaga kerja tersebut untuk memanggil tenaga kerja bersangkutan kembali bekerja di Korea. “Tenaga kerja itu bisa kesana lagi kerja, karena bagus kerjanya. Satu bulan itu, makan, nginap itu jadi tanggung jawab satu keluarga petani di Korea dan digaji 20 juta lebih per bulan,” sebutnya.

Selain bidang pertanian, Profesor Im Young Ho juga menyebutkan tahapan kerjasama berikutnya di bidang perikanan, terkait penempatan tenaga kerja Bali di Korea. “Selain pertanian, kita kerjasama di bidang perikanan, perlu nelayan dari Bali tentang tangkapan ikan,” pungkasnya.*Chris

(Visited 7 times, 1 visits today)