Hardiknas, Mendikdasmen Dampingi Presiden Resmikan Program Hasil Terbaik Cepat di SDN 5 Cimahpar

0
48
Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti meresmikan empat program strategis yang merupakan sebagai Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden. Foto : Dok - Humas

BOGOR, The East Indonesia – Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025, Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti meresmikan empat program strategis yang merupakan sebagai Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden. Keempat program tersebut adalah Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan, Digitalisasi Pembelajaran, Pemberian Insentif bagi Guru Non Aparatur Sipil Negara (ASN), serta Pemberian Bantuan Biaya bagi Guru untuk Mengikuti Pendidikan D4/S1.

Perhatian Presiden Prabowo Subianto yang besar terhadap pembangunan dunia pendidikan di Indonesia ditegaskannya ketika mengatakan bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam menentukan masa depan bangsa. Dalam sambutannya pada Peringatan Hardiknas Tahun 2025 dan Peluncuran PHTC Presiden, Presiden menyampaikan pentingnya menjadikan pendidikan sebagai prioritas mutlak dalam pembangunan nasional.

Selain itu, Presiden mengungkapkan bahwa tidak ada negara yang bisa mencapai kesejahteraan dan kemajuan tanpa pendidikan yang bermutu.

“Tidak mungkin kita menjadi negara sejahtera, tidak mungkin kita menjadi negara maju, kalau pendidikan kita tidak baik, pendidikan kita tidak berhasil,” ucap Presiden dalam sambutannya pada Jumat, (2/5) di SD Negeri Cimahpar 5, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.

See also  KSP : Janji Presiden Jokowi Bantu 12 Ribu Rumah Roboh di Sulbar Telah Terpenuhi

Presiden juga menyebutkan bahwa Indonesia telah menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama. Namun demikian, Presiden mengingatkan bahwa penggunaan anggaran pendidikan harus tepat sasaran.

Di samping itu, Presiden juga menekankan pentingnya mempercepat perbaikan infrastruktur pendidikan. Kepala Negara menyadari tantangan besar dalam memperbaiki seluruh fasilitas dalam waktu singkat dengan jumlah sekolah yang mencapai ratusan ribu.

“Kalau kita perbaiki 11 ribu mungkin perlu 30 tahun sampai sekolah ini semua bisa diperbaiki dan kita tidak boleh menyerah, tidak boleh kita 30 tahun memperbaiki sekolah-sekolah itu,” katanya.

“Kita harus memperbaiki sebanyak-banyak sekolah seluruh Indonesia dalam waktu secepat-cepatnya,” tambahnya.

Untuk itu, Presiden mengajak seluruh pihak untuk menggunakan masa ini sebagai momentum emas membangun negeri melalui pendidikan. Presiden meyakini dengan pengelolaan manajemen yang baik seluruh kepentingan rakyat dapat terpenuhi.

“Setiap dana akan dikelola dan digunakan sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat. Saya berpikir kita bisa mempercepat perbaikan sendi-sendi kehidupan bangsa, antara lain memperbaiki semua sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Ini sasaran kita,” ujar Presiden.

See also  Panglima TNI Ziarah ke Makam Mantan Presiden ke-3 Republik Indonesia

Tentang Empat Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden

Pertama, Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan. Tahun ini, pemerintah akan merehabilitasi satuan pendidikan. Proses perbaikan atau rehabilitasi satuan pendidikan akan menggunakan pola swakelola mandiri, sehingga diharapkan terjadi efisiensi, dapat memberdayakan komunitas sekolah dan masyarakat setempat dalam pembangunan, sehingga menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama.

Kedua, Program Digitalisasi Pembelajaran. Melalui penyediaan materi edukasi pada platform Ruang Murid di Rumah Pendidikan serta distribusi atau Papan Interaktif yang canggih seperti janji Presiden pada peringatan Hari Guru Nasional tahun lalu. Teknologi ini memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif, menjawab tantangan era digital.

Ketiga, sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan dan penguatan kapasitas pendidik, diluncurkan juga program pemberian insentif bagi guru-guru non ASN yang belum bersertifikasi profesi.

See also  COVID19 Terkendali Selama 8 Minggu, KSP : Skema Pasca Pandemi Semakin Dekat

Keempat adalah bantuan biaya pendidikan bagi guru yang belum berkualifikasi pendidikan S1 atau D4. “Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Bapak Presiden dalam peringatan Hari Guru Nasional 2024, dan menjadi langkah konkret untuk memastikan bahwa tidak ada guru yang tertinggal dari hak profesional maupun pengembangan kualifikasinya,” kata Mendikdasmen.

Program Peningkatan Sarana Pendidikan ini merupakan langkah konkret pemerintah sesuai visi Asta Cita Presiden dalam memperkuat fondasi pendidikan nasional, dan memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas.(*)

(Visited 4 times, 1 visits today)