BALI, FAJAR BADUNG – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua telah memulai perjalanan luar biasa untuk melindungi dan melestarikan kura-kura moncong babi (Carettochelys insculpta). Makhluk unik ini secara bertahap dipindahkan dari Bali ke Papua di bawah perawatan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali.
Upaya ini tidak hanya menyoroti pentingnya pelestarian warisan budaya dan keanekaragaman hayati, tetapi juga memamerkan upaya kolaboratif untuk mendidik dan meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat.
Perjalanan kura-kura Moncong Babi
Pada tahun 2015, Bali Safari menerima 2.341 kura-kura moncong babi yang disita oleh BKSDA Bali. Kura-kura ini, dengan ukuran kecil (sekitar 5-6 cm) dan dalam keadaan stres dan cedera. Mereka kemudian menemukan tempat perlindungan di Bali Safari and Marine Park. Namun, karena populasi yang terlalu banyak dan kanibalisme selama rehabilitasi, banyak di antara mereka yang tidak selamat.
Meski demikian, tim yang berdedikasi di Bali Safari berhasil merawat kura-kura yang tersisa, menyaksikan pertumbuhan mereka hingga mencapai ukuran rata-rata 18-30 cm. Pada tahun 2022, populasi mereka menyusut menjadi sekitar 900 ekor.
Upaya Konservasi dan Relokasi
Pada bulan Mei 2023, dengan dukungan Badan Konservasi Sumber Daya Alam dan kerja sama PT Freeport Indonesia, 500 kura-kura moncong babi dipindahkan dari Bali ke Timika, Papua. Langkah signifikan ini menjadi momen penting dalam pelestarian makhluk yang terancam punah ini.
Tujuan dari relokasi ini adalah melepaskan kura-kura tersebut ke habitat alaminya, memungkinkan mereka untuk berkembang biak dan berkontribusi pada keseimbangan ekologis lingkungan asli mereka.
Kura-kura moncong babi memiliki nilai ekologis dan budaya yang besar. Diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), mereka memainkan peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati habitat alami mereka. Selain itu, kura-kura ini memiliki makna budaya yang mendalam, mewakili kekayaan warisan dan keanekaragaman hayati Indonesia.
Relokasi sukses 500 kura-kura moncong babi dari Bali ke Papua menandai tonggak penting dalam pelestarian mereka. Sebagai hasil dari upaya kolaboratif antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali, Bali Safari Park, PT Freeport Indonesia, dan dukungan pemerintah, kura-kura ini sekarang memiliki kesempatan untuk berkembang di lingkungan alami mereka.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang inisiatif konservasi ini dan mendukung upaya Bali Safari & Marine Park, kunjungi situs web mereka di www.balisafarimarinepark ***