MANGUPURA, Fajarbadung.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Badung Anom Gumantri meminta agar konflik para pekerja di PT Angkasa pura Support dengan pihak manajemen agar bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Hal ini disampaikan Gumantri usia menerima rapat dengan pendapat dengan pihak Angkasa Pura Support di Kantor DPRD Badung, Bali. Jumat,(15/11).
“Kami sudah mendengar dari PT Angkasa Pura Support sendiri tentang apa yang disampaikan Federasi Serikat Pekerja. Jadi kita ingin berimbang. Kami juga harus mendengarkan langsung penjelasan tentang apa yang terjadi, aspirasi dari teman-teman federasi,” ujarnya.
Sebagai lembaga dewan, Anom Gumantri meminta agar masalah ini bisa segera diselesaikan dengan cepat dan tetap menjaga kondusifitas di Bandara Ngurah Rai Bali sebagai pintu masuk Bali. Pihaknya juga mengaku jika dewan Badung juga tidak bisa menyelesaikan masalah ini. Sebab, ini adalah masalah internal antara Federasi Serikat Pekerja dengan PT Angkasa Pura Support. Sebab kedua belah pihak yang paling paham tentang kondisi lapangan di Bandara Ngurah Rai Bali. “Intinya kami meminta dalam pertemuan, baik dengan PT Angkasa Pura Support maupun dengan Federasi Serikat Pekerja, agar masalah ini bisa diselesaikan dengan cepat dan tidak merugikan para pihak,” ujarnya.
Menurut Gumantri, penyelesaian konflik internal tersebut bisa dilakukan dengan dua cara. Yakni dengan cara kekeluargaan yang tentu saja harus sama-sama menguntungkan. Bila cara ini tidak bisa maka bisa juga ditempuh melalui jalur hukum. Pihaknya tidak akan melakukan intervensi terkait dengan proses penyelesaian masalah. “Saya berharap hal ini masih bisa dikomunikasikan antara kedua belah pihak. Saya minta biar ada keberanian untuk bisa bertemu dan komunikasi dulu kedua belah pihak. Kalau memang ada kekurangan, ada miskomunikasi, perbaiki ini. Kalau memang itu sudah bisa diperbaiki sehingga afa jalan keluar yang lebih baik mengenai aspirasi mereka,” ujarnya.
Terkait dengan aspirasi dari kedua belah pihak untuk tetap pada komitmen dan teguh dengan kesepakatan maka harus dihargai. Dari sisi lembaga dewan, Gumantri ingin selesaikan melalui komunikasi secara kekeluargaan. Sampai kapan ini bisa selesai maka itu sangat tergantung pada kedua belah pihak. Tinggal siapa yang ambil inisiatif duluan dengan suasana kekeluargaan.
“Ini hanya soal komunikasi. Ini masalah antar pihak. Saya sampaikan ketika pekerja itu mau datang, mau komunikasi, mau koordinasi, mohon diterima. Manajemen juga sepakat. Ini kan antar pihak. Bila mereka meminta supaya saya ada di tengah-tengah mereka, saya siap. Bukan kita tidak menawarkan diri, ini kan masalah antar pihak. Kedua belah pihak kalau memang nanti kita diminta kita siap,” ujarnya.*Chris