
KLUNGKUNG, FAJAR BADUNG – Jaringan Jurnalis Peduli Sampah (J2PS) kembali bergeliat dengan menjalankan diklat bagi para jurnalis di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Gema Santi, Jl. Kusuma Bahari, Karangdadi, Desa Kusamba, Klungkung, Sabtu (29/10/2022). Sebelum melakukan diklat para pengurus J2PS periode 2022-2025 dilantik oleh Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Anggota P2PS berasal dari berbagai organisasi kewartawanan dan perusahaan pers seperti PWI, AJI, SMSI, IJTI dan AMSI. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Peningkatan Kapasitas Jurnalis mengenai Regulasi dan Penanganan Sampah kali ini bertema, “Jurnalis Bangkit Mengawal Sampah Menuju Indonesia Merdeka Sampah”.
Yang menarik dalam diklat ini hadir pula Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Provinsi Bali Putu Ivan Yunatana, Direktur Bali Waste Cycle (BWC) Olivia Anastasia Padang dan GM Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) Zul Martini Indrawati serta sejumlah undangan lainnya.
Wakil Gubernur Bali Cok Ace usai melantik Pengurus J2PS, menyampaikan apresiasi atas terbentuknya Jaringan Jurnalis Peduli Sampah di Bali yang berisikan sejumlah wartawan yang peduli terhadap permasalahan sampah di Bali.
Perang terhadap sampah plastik sudah lama digaungkan oleh Hal ini sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Bali.
“Pemerintah Provinsi Bali melalui Wana Kerthi dalam visi dan misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru mengajak seluruh masyarakat untuk peduli dan ikut serta memerangi sekaligus mengurangi sampah plastik mulai dari rumah tangga,”ujar Cok Ace.
Dalam diklat tersebut menghadirkan 4 pembicara antara lain Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan PPKLH Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali, I Made Dwi Arbani yang memaparkan tentang “Regulasi dan Implementasi Penanganan dan Pengelolaan Sampah”.
Selain itu ada pula Olivia Anastasia Padang selaku Direktur Bali Waste Cycle Praktisi dan Pelaku Daur Ulang yang memaparkan “Peranan Pelaku Daur Ulang Membantu Pengelolaan Sampah.
Melalui Ekosistem Tata Kelola Sampah” dan General Manager IPRO Zul Martini Indrawati yang memaparkan “Peran Pemangku Kepentingan dalam Berkontribusi untuk Pengelolaan Sampah”.
Sementara Bupati Klungkung yang juga hadir pada kesempatan tersebut menuturkan sejak pertama menjabat sebagai bupati, persoalan sampah menjadi perhatian khusus. Peradaban dan perkembangan zaman terutama pariwisata di Bali menghasilkan sampah yang luar biasa. Dan sampah harus ditangani dari seumbernya. Dan kunci utama keberhasilan mengatasi sampah adalah pada pemilahan sampah. Bila sampah sudah dipilah dengan bener maka sudah mampu mengatasi 50 persen masalah sampah.
Ia menekankan sebuah poin penting dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Klungkung yaitu kolaborasi.
“Sebagai wujud implementasinya, Pemkab. Klungkung melalui Koperasi Gema Nadi Lestari bekerja sama dengan DPD APSI Bali-Nusra melalui Bali Waste Cycle (BWC) membentuk TOSS Center Gema Santi pada tahun 2017 untuk mengatasi permasalahan sampah yang menumpuk di TPA,” paparnya.
“Rata-rata sampah yang masuk di TOSS Center dan terkelola sekitar 19 truk atau 38 ton per hari,” tandasnya.
Sementara Ketua DPD APSI Bali Putu Ivan Yunatana menjelaskan betapa pentingnya peranan pelaku daur ulang dalam pengelolaan sampah di Bali.
“Tentunya juga keterlibatan mereka dalam penanganan sampah secara komprehensif, karena memang sampah bagi pelaku daur ulang adalah sumber daya terbarukan,” pungkasnya
Tak ketinggalan Ketua Jaringan Jurnalis Peduli Sampah (2PS) Agustinus Apollonaris Daton juga menyampaikan sampah adalah salah satu masalah besar yang apabila tidak menjadi prioritas akan menyebabkan dampak buruk dan menimbulkan efek ganda dalam kehidupan sosial masyarakat.
“Masyarakat harus disadarkan dengan edukasi dan sosialisasi, dan juga diingatkan dengan penegakan hukum agar program pemilahan sampah ini berhasil,” ungkap Polo yang juga Redaktur Pelaksana Pos Bali ini.
Sebagai Ketua J2PS, Polo mengharapkan, selepas diklat, media dan kawan-kawan jurnalis bisa meliput lebih dalam dan tajam mengenai isu pengelolaan dan pemilahan sampah.
Polo menambahkan, setelah deklarasi 22 Agustus 2022 lalu di Denpasar, J2PS saat ini menjalankan salah satu program kerja yakni Pendidikan dan Pelatihan untuk memberi pemahaman dan perspektif yang lebih luas kepada teman-teman jurnalis tentang regulasi dan pengelolaan sampah.
“Merdeka sampah bukan berarti kita bebas dari sampah. Sepanjang ada peradaban, sampah selalu ada. Namun yang terpenting bagaimana kita bijak mengelola sampah agar alam tidak tercemar dan tidak menebar bau busuk kemana-mana,” tambah Polo.***