JAKARTA, Fajarbadung.com – Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko optimistis kebijakan pemerintah menggelontorkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) terhadap pembelian kendaraan listrik roda empat atau mobil dan bus akan mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
“Sebab insentif ini akan membuat industri dan pasar kendaraan listrik lebih bergiat,” kata Moeldoko pada acara soft launching Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023, di Jakarta, Jum’at (5/5).
Moeldoko menegaskan, pemberian insentif PPN tersebut merupakan komitmen pemerintah dalam mengikuti perkembangan dunia akan transisi energi bersih dengan penggunaan kendaraan listrik. Terlebih persaingan kendaran listrik dunia sudah mulai berjalan di Indonesia.
“Kita harus bekerja keras dan mengikuti tren dunia yang saat ini tergila-gila terhadap mobil listrik. Saya khawatir kita jadi tertinggal dan ujung-ujungnya menjadi pasar Industri kendaraan listrik dari luar negeri,” ujarnya.
Moeldoko yang juga Ketua Umum Periklindo meminta semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun Industri terus bergerak secara simultan untuk menyiapkan dan mewujudkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Tak terkecuali media massa yang memiliki peran penting dalam memberikan penjelasan dan edukasi lebih detail kepada masyarakat tentang kendaraan listrik.
“Pemahaman masyarakat tentang kendaraan listrik masih rendah. Di sinilah media berperan menjadi jembatan antar Industri dengan masyarakat,” tuturnya.
“Tanpa media gelaran PEVS ini juga nggak ada artinya,” imbuh Moeldoko.
Panglima TNI 2013-2015 ini juga berharap, Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 yang akan digelar 17 – 21 Mei di JIEXPO Kemayoran, bisa menjadi pemicu dan pemacu bagi terwujudnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
“Pemicu bagi masyarakat untuk segera membeli kendaraan listrik, apalagi sekarang sudah ada insentif. Dan memacu Industri untuk segera bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga tidak ada gap antara suplay dan demand yang bisa dimanfaatkan Industri luar negeri,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pemerintah akan mengangkat isu bahan baku dan ekosistem kendaraan listrik dalam KTT ke-42 ASEAN.
Pemerintah menyadari bahwa pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Asean akan berpengaruh bagi Indonesia, baik posisinya sebagai negara produsen kendaraan listrik maupun negara yang memiliki bahan baku baterai.*Chris