Moeldoko Usung Transformasi Pertanian Tropikal Dengan Generasi Muda Petani

0
182
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko dengan Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangasa (FAO), Qu Dong Yu di kantor pusat FAO di Roma, Italia, Jumat (20/10). Foto : Dok - Humas

JAKARTA, Fajarbadung.com – Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko menggelar pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangasa (FAO), Qu Dong Yu usai menghadiri Forum Pangan Dunia atau World Food Forum (WFF) yang dilaksanakan di kantor pusat FAO tanggal 16-20 Oktober di Roma, Italia.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, Moeldoko menyampaikan gagasannya dalam pengembangan “Pertanian Tropikal” atau Tropical Agriculture serta pelibatan generasi muda dalam mengatasi ancaman krisis pangan global. Ia menegaskan, pengembangan pertanian tropikal sesuai dengan keadaan geografis wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan dan berada di titik khatulistiwa.

“Transformasi sistem pangan dan pertanian perlu diterapkan untuk menghadapi berbagai situasi global saat ini, pengembangan ini harus menjamin keberlanjutan dan berbasis pada sumber daya yang dimiliki,” ungkap Moeldoko.

See also  Menhan Berharap Banyak Generasi Muda Papua Kelak Jadi Pemimpin

Tidak berhenti di Indonesia, Moeldoko juga mengusulkan transformasi pangan dan pertanian ini untuk negara dan wilayah khatulistiwa lainnya. Terdapat tiga hal yang mencirikan pertanian tropikal. Pertama, wilayah yang kaya dengan keragaman sumberdaya, dan dalam satuan wilayah kecil memiliki sumberdaya spesifik yang dapat dikembangkan. Kedua, wilayah yang kaya dengan mikroorganisme, dan mendorong percepatan terjadinya perubahan kualitas pangan yang ada. Ketiga, wilayah yang kaya dengan local wisdom, sebagai basis untuk pengembangan teknologi spesifik.

Moeldoko menambahkan bahwa pada pemanfaatan sumberdaya tersebut, perlu diarahkan pada kegiatan ekonomi sirkuler yang berkelanjutan. Dimana dalam pengembangan pangan dan pertanian di wilayah tropik akan diarahkan pada pengembangan kemitraan serta usaha bersama yang berkaitan dan mensejahterakan bersama. Oleh sebab tersebut, Moeldoko berharap FAO dapat mendukung transformasi tersebut baik secara teknis maupun strategis.

See also  Tim KSP Temui dan Dengarkan Aspirasi Pendemo Aliansi BEM SI

“Dengan menghargai keberagaman, dapat berimplikasi pada keragaman sumber pangan serta berbasis pengembangan kegiatan ekonomi spesifik lokasi yang akan mensejahterakan pelakunya secara bersamaan,” kata Moeldoko.

Selain itu, Moeldoko juga turut menginisiasi beberapa langkah nyata yang turut melibatkan anak muda Indonesia untuk menumbuhkan kesadaran akan krisis pangan dalam wadah Sekolah Staf Presiden. Moeldoko berharap FAO juga mendukung inisiasi kegiatan yang melibatkan anak muda petani di wilayah tropik dan kepulauan. “Masa depan ini milik anak muda, kita harapkan ke depan kerja sama dalam pengembangan pertanian wilayah tropik dapat lebih terarah dan berkelanjutan,” imbuhnya,

Sementara itu, Direktur Jenderal FAO, Qu Dong Yu menyatakan dukungan penuh terhadap inisiasi tersebut. Ia menyebut Indonesia sebagai negara ke-4 dengan populasi terbanyak di dunia dapat memberikan nilai positif, termasuk di sektor agrikultur. Termasuk dengan melibatkan generasi muda untuk turut serta dalam transformasi di sektor pertanian. “Saya dan FAO dapat diandalkan sebagai mitra, kami tentu mendukung inisiasi baik ini. Tentu dengan adanya kerja sama akan lebih baik daripada dikerjakan sendiri,” ujarnya.(*)

(Visited 1 times, 1 visits today)