JAKARTA, Fajarbadung.com – Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko mengatakan pergeseran paradigma mengenai pertanian di Indonesia akan terjadi. Hal ini dikatakan ia seiring dengan semakin tingginya minat anak muda untuk terlibat di sektor pertanian dan agrikultur serta adanya pengembangan dalam penggunaan teknologi di sektor pertanian.
Moeldoko menyebutkan bahwa gambaran mengenai pertanian selalu diidentikkan dengan orang tua, kemiskinan dan alat yang sederhana. Namun, persoalan tersebut kini dapat dipecahkan dengan adanya penggabungan antara teknologi dengan pertanian. Hal ini disampaikan Moeldoko saat menghadiri prosesi penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Intiland dengan Saltware dalam implementasi teknologi pertanian cerdas (smart farming) di gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (05/01). “Saya katakan sejarah baru karena anda akan ciptakan anak muda yang menggemari alat baru berupa smart farming, ini terobosan yang baik,” ujar Moeldoko.
Dari segi hubungan diplomatik, menurut Moeldoko, adanya kerja sama ini bertujuan untuk mempromosikan pertukaran teknologi pertanian antara Korea Selatan dan Indonesia. Sebelumnya, Moeldoko sempat menghadiri Forum Pangan Dunia atau World Food Forum (WFF) yang dilaksanakan di kantor pusat Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) untuk menyuarakan aksi nyata dalam menghadapi ancaman regenerasi petani dengan melaksanakan transformasi pertanian.
“Kita tidak sekedar berbicara soal mengambil keuntungan tapi yang jauh lebih strategis adalah bagaimana membangun ketahanan pangan indonesia,” tegas Moeldoko.
Moeldoko yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) telah mendukung Gerakan Maju Tani untuk mewadahi generasi muda yang tertarik dengan pengembangan pertanian. Keterlibatan anak muda dalam pengembangan teknologi smart farming, imbuh Moeldoko dapat menjadi kesempatan bagi para petani muda Indonesia untuk mendapatkan ilmu pertanian modern dari Korea Selatan, serta mengalami transformasi ilmu dan teknologi pertanian modern.
“Saya antusias menyambut kerjasama dan pelibatan dalam pengembangan teknologi ini, saya yakin ini akan menjadi milestone dalam membangun kekuatan pertahanan Indonesia yang semakin besar dan kuat,” pungkas Moeldoko.
Pengembangan smart farming bertujuan membantu pengelolaan proses bercocok tanam secara optimal dan dapat menghasilkan produk secara maksimal. Kemitraan dengan Intiland dengan Saltware diharapkan dapat meningkatkan penetrasi serta proses alih daya teknologi di kawasan Asia tenggara, terutama di Indonesia.***