MANGUPURA, FAJAR BADUNG – Dalam rangka mendukung visi Presiden Republik Indonesia tahun 2020-2024 mewujudkan sumber daya manusia unggul untuk Indonesia Maju, literasi menjadi faktor esensial dalam upaya membangun masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter. Untuk itu Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melaksanakan Kegiatan Talkshow Literasi dengan tema “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Berdayakan Masyarakat Kabupaten Badung Melalui Upaya Kreatif Berbasis Potensi Wilayah”, bertempat di Lobby Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung, Sabtu (24/6).
Pada kesempatan itu juga dilakukan peresmian Pusaka Sastra Mangutama, Pengukuhan Duta Literasi Anak Tingkat SD dan Pengukuhan Duta Literasi Anak Tingkat SMP.
Acara dibuka langsung Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, dihadiri oleh Bunda Literasi Kabupaten Badung Nyonya Seniasih Giri Prasta, Asisten Pemerintahan dan Kesra I Nyoman Sujendra, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskerpus) Badung Wayan Kristiani, jajaran Kepala OPD terkait di Lingkungan Pemkab Badung, Camat dan Perbekel se-Badung.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung Wayan Kristiani dalam laporannya menyebutkan bahwa tingkat kegemaran membaca di Kabupaten Badung dengan nilai 52,96 serta indeks pembangunan literasi masyarakat di Kabupaten Badung tahun 2022 adalah 4,06. Dan dari 416 Perpustakaan Sekolah SD, SMP dan Perpustakaan Desa/Kelurahan baru 126 yang sudah terakreditasi. “Jadi apa yang kami peroleh masih jauh dari sempurna, harapan kami dengan diadakannya Talkshow dan Sosialisasi Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di Kabupaten Badung dapat memberikan pemahaman terhadap tolok ukur dan potret diri dari perpustakaan sekolah yang merupakan jantungnya Pendidikan,” lapornya.
Bunda Literasi Kabupaten Badung Nyonya Seniasih Giri Prasta mengucapkan banyak terimakasih kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang telah bersinergi dengan Diskerpus Badung melaksanakan kegiatan Talkshow Literasi di Puspem Badung. Disebutkan indeks pembangunan literasi masyarakat dan tingkat kegemaran membaca sudah dijadikan target dalam RPJMD Kabupaten Badung sebagai upaya membudayakan kegemaran membaca masyarakat. “Literasi itu adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subyek ilmu pengetahuan tertentu yang dapat diimplementasikan dengan inovasi dan kreativitas sebagai modal memenangkan persaingan global,” ujarnya.
Sementara Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando menyampaikan antusias dan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan perpustakaan menjadi hal yang sangat penting dalam menciptakan ekosistem literasi di masyarakat, sehingga tujuan dari perpustakaan berbasis inklusi sosial dan tujuan dari pembangunan berkelanjutan tercapai secara tepat. Bersamaan dengan hal tersebut tahun 2023, Perpustakaan Nasional RI mempunyai tagline transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk kesejahteraan, solusi cerdas pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19. “Perpustakaan Nasional RI melalui kegiatan ini menjadi penggerak antara pemerintah, stakeholder, dan masyarakat untuk berangkat dari perspektif yang sama bahwa perpustakaan memiliki peran strategis dalam peningkatan kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan melalui budaya literasi,” ungkapnya. ***ADV