PLN UID Bali Berbagi Di Yayasan Sehati

0
294
PLN UID Bali Berbagi di Yayasan Sehati/fajarbadung.com
PLN UID Bali Berbagi di Yayasan Sehati/fajarbadung.com

DENPASAR, Fajarbadung.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Bali pada Selasa 3 September 2019 lalu berkunjung ke Yayasan Sehati Bali, sebuah yayasan sosial, tempat penitipan anak-anak berkebutuhan khusus autis dan memberikan bantuan pendidikan dan pelatihan dalam rangka PLN Berbagi.

Selain bersilaturahim dengan anak penyandang autis yang dititipkan sementara ataupun yang tinggal menginap di yayasan itu, para karyawan dan manajemen PLN UID Bali yang dipimpin oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa ini memberikan santunan kepada yayasan dan anak anak.

Bantuan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial pihak manajemen dan karyawan terhadap lingkungan sekitar dan merupakan bagian dari program PLN Berbagi.

GM dan manajenen PLN UID Bali yang diwakili oleh Suamba dan dimotori oleh Yulfrida ini memberikan bantuan berupa alat-alat terapis untuk anak anak berkebutuhan khusus.

See also  Festival Layang Layang Ke-41 Diikuti Hampir 964 Peserta

Berbeda dengan anak-anak lainnya, anak-anak berkebutuhan khusus autis ini menggunakan juga perlengkapan dan alat terapis yang sederhana seperti alat bermain, selimut, kain, peralatan makan dan lainnya.

Untuk itu PLN memberikan alat bermain dan media terapi untuk anak anak. Selain itu PLN juga memberikan 2 unit komputer dan printer, 2 lemari dan 10 bantal, ATK, seprei, peralatan masak berupa blender dan magic com. Selain itu untuk mempermudah operasional para terapis dalam membimbing anak anak autis yang sebagian juga berasal dari kalangan tidak mampu makan PLN UID Bali juga berinisiatif membelikan peralatan sanitasi air

Ketua Yayasan Sehati Bali yang dikenal juga dengan nama Pondok Phuspa ini, Putu Puspawati mengatakan sangat terbantu dengan program sosial dari PLN yang diterimanya selama ini. “Kepada GM dan manajemen PLN UID Bali yang diwakili oleh Bapak Suamba dan digerakkan oleh Ibu Yulfrida, saya sangat berterimakasih sekali. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan dengan kesehatan, rejeki dan kebaikan yang berlimpah,” tutur Puspawati.

See also  Keppres Pelanggaran HAM Berat Non Yudisial Percepat Pemenuhan Hak Korban

Ditambahkan juga oleh Puspa, yayasan ini biasa menerima sekitar 14 anak berkebutuhan khusus autis yang dititipkan tinggal menginap maupun yang dititipkan dari pagi hingga sore atau malam saja.

Sebagian besar, lanjut Putu anak anak ini berasal dari orangtua yang terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sehingga meninggalkan anak berkebutuhan khusus di rumah sangat mengkhawatirkan dan menitipkan di tempat penitipan anak biasa juga pasti juga belum tentu bisa diterima karena biasanya anak anak autis butuh pendampingan terapis. “Apalagi ada beberapa anak dari keluarga tidak mampu sehingga kami wajib membantu dan tidak boleh memaksakan harus membayar ini itu di sini,” imbuhnya.

See also  Keluarkan Kebijakan Baru, Mendikbud Dukung PTN Lebih Mandiri dan Dinamis

Biasanya memang biaya terapi untuk anak anak berkebutuhan khusus autis ini relatif mahal dan tidak semua kalangan bisa mengeluarkan biaya untuk terapi anak anak ini. “Untuk itu bantuan berupa apapun seperti alat-alat sederhana sangat dibutuhkan untuk anak anak sebagai media terapi,” tandasnya (Anya/FB)

(Visited 57 times, 1 visits today)