GIANYAR, FAJARBADUNG.COM – Desa Wisata Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar-Bali baru-baru ini menjadi lokasi pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) oleh Program Studi Bisnis Hospitaliti (Prodi BHP), Poltekpar Bali.
Kegiatan Prodi BHP dengan tema “Pemahaman Sikap Dasar Hospitaliti, Profesionalisme, dan CHSE dalam rangka menunjang usaha kepariwisataan” dilaksanakan selama 3 hari, 29 Oktober 2020 hingga 31 Oktober 2020.
Kegiatan ini pun menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat. Diawali dengan pelaksanaan Rapid Test bagi calon peserta. Selain itu selama pelaksanaan kegiatan, para peserta juga diwajibkan mengenakan masker dan menjaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan.
Suasana pelatihannya pun menyenangkan. Fireflies Garden yang yang menjadi lokasi pelatihan dikelilingi oleh alam yang sangat asri dengan penangkaran kunang-kunang sebagai ikon Fireflies Garden. Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman dasar tentang hospitaliti dan penerapan CHSE kepada masyarakat Desa Taro sehingga Desa Taro siap menyambut wisatawan di masa kenormalan baru.
Desa Wisata Taro merupakan desa tertua di Bali yang terletak di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Desa Wisata Taro yang memperoleh penghargaan sebagai Desa Wisata Nusantara pada tahun 2019.
Sekretaris Camat Tegallalang, Dewa Gede Agung Purnawan , S.H dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada Poltekpar Bali khususnya Prodi BHP atas inisiasi dalam melaksanakan pembinaan dan pendampingan untuk masyarakat Desa Taro, dimana hal ini sangat penting untuk pengembangan Desa Wisata Taro.
Desa Wisata Taro memiliki tujuh potensi antara Rural Experience, Culture and Heritage, Natural Landscapes, Unique Programs, Events and MICE, Partnership dan Accomodation.
Pada tahun 2020, terdapat sembilan daya tarik wisata akan dikembangkan yaitu Lembu Putih, D’Tunggir, Delodsema Village, Semara Ratih River, Alas Jaka, Pura Agung Gunung Raung, Tegal Dukuh Camp, Pemulan Bali Cooking School, dan, Moringga Resources.
Namun empat di antaranya, yakni Lembu Putih Taro, D’Tunggir, Delodsema Village, dan Alas Jaka belum banyak diketahui oleh masyarakat serta belum memiliki media promosi sehingga menjadi prioritas pembuatan company profile dan media promosi.
Acara PkM Prodi BHP ini dibuka oleh Direktur Poltekpar Bali, Drs. Ida Bagus Puja,M.Kes. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Desa Wisata Taro mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata di Gianyar.
Akan tetapi beliau mengharapkan agar dalam pengembangan Desa Wisata Taro tetap berlandaskan budaya dan tradisi masyarakat setempat.
“Kami berharap kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan Desa Wisata Taro,“ imbuh Direktur Poltekpar Bali ini.
Bentuk Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Taro ini adalah berupa sosialisasi untuk memberikan atau meningkatkan pemahaman sikap dasar profesi, profesionalisme dan CHSE bagi masyarakat Desa Taro dalam rangka menunjang usaha kepariwisataan yang ada di Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.
Kegiatan ini merupakan awal dari serangkaian kegiatan PkM Prodi BHP, Politeknik Pariwisata Bali. Berdasarkan suatu MoU nantinya, kegiatan PkM BHP akan dilanjutkan di Desa Taro ini, yakni berupa kegiatan pembinaan atau pendampingan sampai masyarakat Desa Taro (khususnya pelaku pariwisata) mampu untuk berdiri sendiri dalam menjalankan usaha kepariwisataan di Desa Taro. ***
Editor – Igo Kleden