DENPASAR, Fajarbadung.com – Direktorat Penjaminan Mutu Kementerian Teknologi dan Pendidikan Tinggi menggelar Seminar Budaya Mutu. Seminar tersebut digelar di Universitas Udayana Bali, Senin (26/8). Seminar ilmiah tersebut melibatkan pimpinan perguruan tinggi, para rektor, Direktor Ketua Penjamin Mutu dan dihadiri 165 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Seminar tersebut menampilkan beberapa pembicara handal antara lain Prof. Dr. Ismunandar Direktur Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenritekdikti, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Dudewi, Sp. S. (K) Rektor Universitas Udayana, Prof. drh. Aris Junaedi, Ph.D. Direktur Penjamin Mutu, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si Kepala LLFKTI Wilayah VIII, Prof. Dr. M. Suyanto, M.M Rektor Zuniversitas AMIKOM Yogyakarta, Prof. Ir. Joni Hermana, MSc. ES. Ph.D dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Prof. Dr. drh. Nyoman Sadra Dharmawan, Tim Pengembang SPM Universitas Udayana.
Direktur Penjaminan Mutu, Prof Aris Junaedi mengatakan, seluruh pimpinan pimpinan perguruan tinggi dihadirkan dalam rangka membagi ilmu dan pengalaman demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Menurutnya, tujuan utama dari acara seminar ini adalah bagaimana pimpinan perguruan tinggi baik di negeri maupun swasta baik itu penjaminan mutu. “Baik itu rektor, baik itu direktur itu harus betul-berul memperhatikan komitmen mutu,” ujarnya. Mutu pendidikan di Indonesia adalah tanggunjawab para rektor atau direktur beserta para tenaga pendidik dan kependidikan.
Ia menegaskan, Merujuk pada UU Pendidikan Tinggi No 12 tahun 2012 di pasal 52 jelas disebutkan bahwa universitas itu harus mengutamakan mutu. Harus menghasilkan lulusan yang bisa mencapai capaian pembelajaran sehingga mahasiswa lulusannya itu bisa mengembangkan potensi dirinya sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan negara.
“Nah itu perintah undang undang, oleh karna itu kita selalu mengingatkan, kita mengundang perguruan tinggi. Ayo komitmennya seperti apa karena ini perintah undang undang. Jangan sampai kita melanggar undang-undang, Itu tujuan utamanya, kita membangun komitmen,” imbuhnya. Aris menambahkan, Seminar Budaya Mutu ini adalah perintah direktorat penjaminan mutu. “Selesai penjaminan mutu, kita melakukan deklarasi bersama. Komitmennya harus dibangun, budaya mutu harus dibangun. Kita akan merefresh kembali regulasi-regulasi yang ada,” ujarnya.
Acara di isi loka karya, dari pelatihan audit kemudian pelaksanaan audit sampai nanti menyediakan alokasi anggaran yang untuk penjaminan mutunya agar managemen Penetapan Pelakasanaan Evaluasi Pengendalian dan Peningkatan (PPEPP) itu dijalankan dengan baik. Karena nanti akredtasasi yang baru itu mengukur itu semua.
“Jadi tidak seperti dulu, dulu tujuh borang itu hanya nyentang dokumennya. Kalo ini sekarang tidak. Mana buktinya, dokumennya mana. Mana bukti adminya, mana bukti rapat tinjauan managemen, mana rencana tindak lanjut jangka menengah, jangka panjang jangka pendek itu ditanyakan semua. Jadi kita mengingatkan ayo membangun komitmen apalagi nanti sistem akreditasinya sudah mengukur itu. Itu yang terpenting,” lnjut Aris.
Outputnya nanti menurut Aris, bangun kesadaran di tingkat pimpinannya dulu baru nanti membangun ke semua aktivitas akademika. “Tinggal kita dorong lagi lebih baik, lebih kuat. Disediakan anggarannya, disediakan unitnya, penjaminan mutu kemudian dikontrol betul.” Kata Aris.
Selanjutnya, Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Dudewi, Sp. S. (K) mengatakan, Universitas Udayana merasa sangat bersyukur dan terima kasih diberi kesempatan sebagai tuan rumah penyelenggara. Seminar budaya mutu adalah seminar nasional yang diikuti oleh 165 perguruan tinggi baik swasta maupun negri di Indonesia timur ini. Dan tentu mutu ini adalah merupakan hal yang sangat prinsip dan fundamental dalam menghasilkan lulusan yang unggul sesuai dengan tema kemerdekaan Indonesia bahwa SDM unggul Indonesia maju. “Jadi ini hal yang sangat strategis bagaimana kita menjaga mutu dari pengelolaaan penyelenggaraan proses pembelajaran maupun Tri Darma Perguruan Tinggi itu agar memenuhi standar minimal dari Standar Pendidikan Nasional Kementrian.
Kebetulan Universitas Udayana kami sudah mendapatkan predikat A unggul dan juga sudah menjadi perguruan tinggi yang mengasuh beberapa perguruan tinggi lain untuk meningkatkan mutu pendidikannya.
Jadi dengan Universitas Udayana sudah mendapatkan akreditasi A dan beberapa program studi berturut-turut dua kali, mendapat predikat A kami dorong lagi untuk perbaikan yang terus menerus menuju akreditasi internasional.
Untuk tahun ini kami menyiapkan 4 program studi yg sudah berturut turut akreditasi A nya untuk memperoleh akreditasi internasional Harapan saya tentu acara ini bisa terselenggara dengan baik lancar dan tentu memberikan output bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan hasil akreditasi,” ujar Raka Dudewi. (AXelle Dae/FB)