DENPASAR, Fajarbadung.com – Sekelompok wartawan yang sedang menikmati santap malam di Restoran IGOR pada Jumat malam (9/10) merasa didiskriminasi oleh para pelayan. Para wartawan ini diteriaki dan dituding belum membayar paket makanan hingga ke area parkir. Perlakuan pelayan dan manajemen IGOR Restoran ini menyedihkan.
“Kami sudah bayar kog dibilang belum bayar itu gimana. Jangan karena lihat kami datang celana pendek dan sandal terus kalian nilai kami gak mampu bayar. Berapa sih bayar ini. Jangan permalukan kita begini, kalian pikir kita gak bisa bayar? Apalagi kejar kita di hadapan banyak orang ini loh,” kesal Apolo, wartawan senior di salah satu media cetak terbesar di Bali.
Kami merasa dipermalukan, karena seorang pelayan resto mengejar dan berteriak menanyakan pembayaran dan menuding pelanggan belum bayar.
“Saat kami sudah sampai parkiran, satu pelayan teriak panggil, katanya pak belum bayar. Saya jawab tadi sudah dibayar senior saya Pak Apolo yang barusan keluar duluan itu. Tapi pelayan bilang belum masuk di sistem kami,” timpal Ambros Edo, koresponden salah satu televisi international yang juga turut makan malam bersama Apolo.
Selanjutnya Edo menghubungi rekannya Agustinus Apolo yang memegang struk untuk kembali membawa struk pembayaran. Kemudian keempat pelanggan yang juga jurnalis ini meminta penjelasan terkait buruknya managemen Restoran IGOR Renon.
Kesalahan manajemen dan sistem pelayanan Restoran Ikan Goreng Renon (IGOR) Jl Raya Puputan Denpasar menyebabkan sejumlah pelanggan sangat kecewa.
Pelayan yang menagih pembayaran kemudian memberikan alasan bahwa ada kesalahan tagihan di meja yang berbeda. “Maaf pak soalnya saya salah table (meja),” ungkap pelayan yang enggan sebutkan namanya.
Aksi protes ini menarik perhatian pelanggan lain, karena Edo meminta menghadirkan Manajer Restoran. Selanjutnya managemen restoran IGOR menjelaskan kesalahan penagihan.
“Kalian loh baru buka kog sudah buat masalah. Ini kan membuat tidak nyaman pelanggan. Pak kejar kita ke situ (parkiran) dan teriak, ada pelanggan lain juga mau pulang. Kan kita malu seolah-olah kita gak bayar dan kabur,” tegas Edo.
Edo juga mencecar pelayan dan Manager Restoran. Menurutnya struk pembayaran yang diterima dari hasil print sistem. “Managemen kalian ini gimana? Struk itu kan dikeluarkan setelah kita membayar. Lalu kalian kejar kami dengan alasan belum masuk sistem,” tandasnya.
Manajemen Restoran IGOR Minta Maaf
Manager Restoran Ikan Goreng Renon, Kadek Mulyati alias Mely meminta maaf atas kesalahpahaman. Selanjutnya Mely berjanji akan membenahi managemen pelayanan dan brieffing pegawai.
“Tyang (saya) minta maaf pak, ini kesalahan kami. Bapak sudah benar, sudah bayar. Nanti tyang (saya) akan brieffing pegawai,” ujar Mely.
Manager Restoran berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang dilakukan pelayannya. Mely juga berjanji akan menghubungi bossnya untuk meminta maaf.
“Ini misskomunikasi aja pak. Kami mohon maaf nggih,” pintanya.
Restoran Ikan Goreng Renon (IGOR) yang terletak di pengkolan Jalan Raya Puputan, Renon Denpasar ini baru dibuka 8 Oktober kemarin. Namun baru dua hari melayani pelanggan, pelayan restoran telah mempermalukan pelanggan, sehingga menuai protes pelanggan.(CV)