SANUR, Fajarbadung.com – Untuk kesekian kalinya Gallery Santrian mengadakan pameran seni yakni pameran seni rupa menampilkan seniman seniman pulau Dewata. Pameran seni rupa di Santrian Gallery Sanur kali ini memang beda. Karya seni rupa yang disajikan tidak banyak yakni sebanyak 16 karya, namun melibatkan lebih dari 60 peserta perorangan dan komunitas. Menariknya, pameran ini sebagai projek kolaborasi dengan semangat inisiatif puluhan perupa Bali, baik perorangan maupun dalam kebersamaan komunitas. Mereka menghadirkan representasi yang tak biasa, sebagai cerminan seni rupa kontemporer Bali.
Karya-karya yang dipamerkan sangat beragam, mulai dari Seni Lukis, Seni Lukis Prasi, Seni Grafis, Seni Patung, Instalasi, Video Art hingga Performance Art, dipilih melalui mekanisme seleksi dengan konsep kuratorial. Karya seni dengan berbagai gaya dan ukuran itu tak hanya dipajang di ruang gallery, tetapi juga aeral hotel sampai pantai. Di areal luar gallery itu, lebih banyak menampilkan karya seni instalasi yang menarik.
Para peserta pameran dipilih berdasarkan konsep kurasi. Ada perupa I Nyoman Erawan berkolaborasi dengan putranya yakni Putu Sastra Wibawa, Hardiman dan Komunitas Studio Grafis Undiksa, I Wayan Sujana Suklu dan Komunitas Batu Belah (Intalasi Patung paras),
Made Wiradana dan Kumintas Jepun Residen (Instalasi lukisan Perahu), dan Militan Art (karya Kolaboratif).
Sementara perupa I Nyoman Suardina (Patung kayu) x Wayan Suardana (Patung Kayu), Bayak and Family (karya kolaborasi), Marmar Herayukti (Instalasi in door), Ida Bagus Putu Purwa & Teja Astawa (keramik painting), Made Arya Palguna x Wayan Mudra (Keramik), I Gede Made Surya Darma (Painting dan performace Art), Studio X Abstraculation Nyoman Sani dan Ayu Winastri (Art Installation), O Prasi (media Lontar) dan Bali New Media Syndicate (BNS) (Video Mapping).
Pameran akan dibuka pada, 24 Desember 2020 yang ditandai dengan inisiatif performance Nyoman Erawan Parisuda Bumi bertempat di Pantai Santrian pukul 12.00Wita. Peresmian Pameran pada 28 Desember 2020 pukul 16.00 Wita, oleh Ida Bagus Gede Sidharta Putra dan spesial Performance oleh Indra Lesmana. Pameran belangsung selama satu bulan, dari tanggal, 24 Desember 2020 – 25 Januari 2021.
Kurator I Wayan Seriyoga Parta dan Made Susanta Dwitanaya mengatakan, tahun 2020 merupakan masa yang berat bagi umat manusia di Bumi ini. Di awal tahun, menghadapi sebuah bencana besar yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan oleh umat manusia, yaitu pandemi virus korona (Covid 19). Berawal dari Wuhan Cina kini telah menyebar ke berbagai pelosok belahan dunia. “Perlahan-lahan kita mengalami pembatasan interaksi sosial (social distancing) membatasi ruang gerak kita, hanya di seputaran rumah,” ungkap mereka pasa acara temu media di Santrian Gallery Sanur, Selasa (22/12/2020).
Kondisi ini tidak menyurutkan kreativas kita untuk berkarya seni, khusus seni rupa. Geliat kreativitas sangat penting untuk selalu digerakkan, bukan dalam rangka terlena dalam mimpi dan imajinasi kosong dan kehilangan kewaspadaan di tengah pandemi.
“Santrian Gallery Sanur sebagai ruang seni dalam medan seni rupa Bali, tidak ingin menjadikan kondisi pandemi sebagai halangan bagi gerak laku kreativitas seni rupa. Kami mengundang para perupa untuk terlibat merespon tema Sipp Setiap Saat, dengan karya yang beragam media merespon areal galeri Santrian Sanur,” bebernya.
Kami berharap pameran ini bisa memberikan semangat kepada semua lapisan masyarakat bukan hanya seniman namun semua lapisan, dan harapan kami kedepan Pariwisata Bali sesungguhnya dimulai dari Art atau seni, sebab Bali ini terkenal karena seni dan budayanya,” pungkas kurator Seriyoga.(red/Gan).