Satu Desa di Kabupaten Bangli Diisolasi Total

0
165
Warga di Satu Gang Kota Denpasar Diisolasi Total/fajarbadung.com
Warga di Satu Gang Kota Denpasar Diisolasi Total/fajarbadung.com

DENPASAR, Fajarbadung.com– Satu desa di Kabupaten Bangli diputuskan untuk diisolasi total. Hal ini sebagai dampak dari tertularnya 8 orang positif yang ditukar oleh satu orang pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri. Humas Gugus Tugas Covid19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa saat dikonfirmasi Rabu siang (29/4) mengatakan, sebenarnya kejadiannya di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut.

“Kami pastikan seluruh desa akan diisolasi secara ketat. Bukan hanya di Banjar Serokadan, tetapi seluruh desa akan diisolasi. Artinya, semua warga yang ada di Desa Abuan, Kecamatan Susut dilarang keluar wilayah desa tanpa kecuali. Warga Desa Abuan yang saat ini masih berada di luar wilayah desa juga dilarang masuk. Penjagaan akan diperketat, melibatkan semua elemen, TNI, Polri, SatPol PP, pecalang desa, Satgas Covid19, dan semua aparat terkait lainnya,” ujarnya.

See also  Pangdam Selaku Pangkoops, Irup Pelepasan Satgas Pamtas RI-RDTL Tahun 2018/2019

Saat ini sedang dilakukan rapat koordinasi untuk menangani berbagai kebutuhan warga di satu desa tersebut. Rapat gabungan tersebut dilakukan untuk menentukan berapa pos keluar masuk yang harus dijaga, rekayasa arus lalulintas, pengawasan pergerakan orang dan barang, posko droping bahan pokok, serta berbagai hal teknis lainnya. Total warga yang ada di Desa Abuan sebanyak 6.486 orang. Semua kebutuhan sembako akan dipenuhi pemerintah.

Tidak ada lagi warga yang keluar masuk desa setelah ditetapkan sebagai daerah atau zona merah. Isolasi dilakukan selama 14 hari terhitung sejak hari penetapan. Selama proses isolasi tersebut, seluruh kebutuhan warga akan dipenuhi pemerintah. Seluruh perbatasan wilayah akan dijaga ketat oleh petugas.

See also  Bupati Gianyar Apresiasi TNI dan Polri Yang Sukses Amankan Pemilu Sampai dengan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

Menurut Dirgayusa, penyebab awal banyaknya kasus positif berasal dari satu orang PMI yang melakukan karantina mandiri namun tidak tertib. PMI tersebut diduga tidak maksimal melakukan karantina sehingga menulari satu lingkungan yakni di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut. Hasilnya untuk sementara sudah 8 orang positif. Dari 8 orang positif tersebut, petugas melakukan Contact Tracing. Hingga saat ini baru diperiksa 177 orang.

Semuanya sudah diperiksa melalui Rapid Test. Hasilnya sudah ditemukan 4 orang lagi yang reaktif atau mengarah ke positif. Kemudian akan ditindaklanjuti dengan test swab atau metode PCR. “Kami pastikan seluruh warga akan di-rapid test semua secara bertahap tanpa kecuali, sehingga hasilnya diketahui dan mudah penanganannya,” ujarnya.(axelle dae/fb).

(Visited 188 times, 1 visits today)