Tawur Agung Kesanga Dipusatkan di Pura Lingga Bhuwana Puspem Badung

0
424
Kadis Kominfo Badung IGN Gede Jaya Saputra, Kadis Kebudayaan Putu Gde Eka Sudarwitha, Kepala Badan Kesbangpol Nyoman Suendi, dan Kadis Perhubungan AA Ngurah Rai Yuda Darma dalam jumpa pers di Kominfo Bsdung, Rabu (6/3/2024). FOTO - DOK.

MANGUPURA, FAJARBADUNG.COM – Diskominfo Badung menggelar jumpa pers dalam rangka Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946, pada Rabu (6/3/2024) di  ruang meeting Kominfo Badung. Jumpa pers ini untuk memberikan gambaran terkait pelaksanaan hari suci yang jatuh pada Sasih Kesanga atau bulan Maret masehi.

Hadir pada acara tersebut, Kadis Kominfo Badung IGN Gede Jaya Saputra, Kadis Kebudayaan Putu Gde Eka Sudarwitha, Kepala Badan Kesbangpol Nyoman Suendi, dan Kadis Perhubungan AA Ngurah Rai Yuda Darma.

Setelah dibuka Kadis Kominfo Jaya Saputra, materi inti langsung diberikan oleh Kadis Kebudayaan Putu Gde Eka Sudharwitha. Menurutnya, rangkaian Hari Raya Nyepi diawali dengan Upacara Melasti yang diperkirakan dilakukan mulai Kamis (7/3/2024).

“Ada sejumlah tempat Melasti yang biasanya digunakan seperti pantai Berawa, pantai Batubolong, pantai Seseh, pantai Petitenget, pantai Kuta dan pantai lainnya. Walau begitu, banyak juga desa adat yang menggunakan beji terdekat sebagai lokasi Melasti,” ujar Kadisbud.

Masing-masing desa adat, tegasnya, sudah melakukan koordinasi dengan desa adat yang mengelola tempat Melasti bersangkutan. Misalnya koordinasi soal waktu. Dengan begitu, kegiatan Melasti tidak numplek pada jam-jam tertentu. “Setelahnya, pada Jumat (Penampahan Kuningan, red) semua pralingga kembali di-stana-kan di Bale Agung atau ke kahyangan masing-masing desa adat,” ungkapnya.

See also  Komisi III DPRD Badung Gelar Rapat Kerja Bersama Perumda Pasar Mangu Giri Sedana

Selanjutnya pada Minggu (10/3/2024) merupakan Tawur Agung Kesanga. Upacara ini dipusatkan di Pura Lingga Bhuwana Puspem Badung. Pada sore hingga malam hari, dilanjutkan dengan acara pawai dan atraksi ogoh-ogoh. “Pawai dan atraksi ogoh-ogoh ini hanya berlangsung hingga pukul 22.00,” ungkapnya.

Jika digelar di bawah pukul 22.00, katanya, pawai dan atraksi ini bisa disaksikan dengan baik oleh kalangan wimuda, winatha dan wiwerda yakni anak-anak, orang dewasa dan orang tua. “Jika dilakukan sampai di atas pukul 22.00, ogoh-ogoh tersebut akan didiskualifikasi. Tak hanya ogoh-ogoh di satu banjar, semua ogoh-ogoh di satu desa adat akan didiskualifikasi,” tegasnya lagi.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Badung Nyoman Suensi menyampaikan rasa syukur karena perhelatan pileg maupun pilpres bisa berjalan dengan baik. Rapat-rapat pleno KPU pun bisa berjalan lebih cepat sehingga pihaknya bisa fokus serangkatan Hari Suci Nyepi.

Selain itu, Suendi juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat karena bisa menerima kondisi yang ada. Misalnya Tempat Pemungutan Suara (TPS) dipindahkan dari banjar (karena di banjar digunakan membuat ogoh-ogoh, red), masyarakat bisa menerima. Ini bagian dari toleransi yang sangat tinggi di kalangan masyarakat.

See also  Dinilai Berhasil, Walikota Kediri Belajar UHC ke Badung

Dia hanya berharap, karena Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 berhimpitan dengan awal bulan Ramadhan (Puasa), masyarakat pun tetap bisa menunjukkan toleransi. “Mengenai tugas masing-masing OPD sudah dibahas di Polresta Denpasar beberapa hari sebelumnya,” tegasnya.

Kadis Perhubungan Anak Agung Ngurah Rai Yuda Darma menyatakan kesiapannya untuk suksesnya pelaksanaan Hari Suci Nyepi Saka 1946. Diawali dengan Upacara Melasti yang puncaknya akan terjadi pada Jumat, 8 Maret 2024. Pihaknya sudah membagi menjadi dua zone yakni Badung Utara dan zone Badung Selatan. Pihaknya pun menyiapkan personel di titik kepadatan lalu lintas.

Dia memastikan Simpang Gunung Sanghyang menjadi titik pertemuan dari tiga desa adat menuju Pantai Petitenget sehingga dipastikan akan ada penumpukan peserta Melasti. Peserta Melasti dari tiga desa adat ini akan berjalan kaki sehingga prosesnya memerlukan waktu agak lama. “Ini menjadi konsentrasi kami sehingga lalu lintas juga tidak begitu terganggu dan pengalihan arus lalin dipastikan tidak mungkin dilakukan,” tegasnya sembari menambahkan, pihaknya juga sudah menyiagakan tenaga untuk Badung Utara.

See also  Sanggar Seni Tindak Alit, Bawakan Karya-karya Seniman Badung di Hari Terakhir PKB XLV

Pada kesempatan itu, Kadishub juga mengimbau masyarakat untuk menghindari jalur-jalur yang digunakan masyarakat untuk Melasti. “Pada Jumat (8/3/2024), proses Melasti berlangsung dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00. Kami harap masyarakat bisa mencari alternatif jalan yang lain,” katanya.

Sementara untuk Tawur Kesanga yang digelar di Pura Lingga Bhuwana, pihaknya hanya melakukan penjagaan dan pengaturan bagi undangan. Satu lagi tentu terkait dengan lokasi parkir.***ADV

(Visited 4 times, 1 visits today)