MANGUPURA, Fajarbadung.com – Rapat Kerja Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung dilakukan bersama Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha beserta jajarannya di Ruang Rapat Gosana II Lantai 2 Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Badung, Selasa, (18/3/2025).
Rapat kerja tersebut membahas evaluasi pelaksanaan kegiatan Festival Ogoh-Ogoh tahun 2025 yang berlangsung 2 hari dari Tanggal 15 – 17 Maret 2025 di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung.
Ketua Komisi IV DPRD Badung, I Nyoman Graha Wicaksana mengatakan, Rapat Kerja ini dilaksanakan sebagai fungsi pengawasan terkait viralnya di media sosial atas pelaksanaan Festival Ogoh-Ogoh. Untuk itu, pihak Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung menyampaikan adanya kekurangan dari sistem penilaian, yang awalnya kesepakatan 60 dan 40 persen, setelah dikalkulasi itu menjadi 53 dan 47 persen.
“Nah, itulah perlunya juri memberikan informasi kepada audiensnya, sehingga tidak terjadi miss komunikasi, tidak terjadi penafsiran yang salah, sehingga nanti menimbulkan rasa kekecewaan dan lain sebagainya. Kita sepakat kita akan lebih memperbaiki apa yang kurang pada tahun ini,” kata Graha Wicaksana didampingi Wakil Ketua II Komisi IV I Nyoman Dirga Yusa dan anggota Komisi IV I Gede Suraharja.
Meski demikian, pihaknya dari Komisi IV DPRD Badung sangat mengapresiasi Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung atas terlaksananya Festival Ogoh-Ogoh tahun 2025, sekaligus memberikan motivasi kepada Dinas Kebudayaan, agar tetap melaksanakan kegiatan ini untuk tahun depan di Puspem Badung.
“Kita melihat esensi dari pelaksanaan ogoh ogoh ini atau dampak yang kita nikmati dari pelaksanaan Ogoh-Ogoh, dimana ini betul-betul ada pelestarian adat dan budaya. Ada rasa kebersamaan, semangat kegotong royongan, rasa kebanggaan dengan ini itu adik-adik kita yang luar biasa sehingga dapat melaksanakan pementasan ogoh ogoh,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Graha Wicaksana menyarankan kepada Dinas Kebudayaan Badung, bahwa yang pertama, diharapkan anggarannya lebih besar lagi, sehingga keluhan masalah tenda yang bukan rigging itu bisa diantisipasi.
Kedua, terkait dengan penjurian, pihaknya berharap supaya adanya Ketua/Koordinator Juri yang bisa menyampaikan penilaian-penilaian nilai-nilai yang dilombakan.
Ketiga, jika ada salah satu peserta yang tidak menampilkan pementasannya sesuai dengan nomor urutnya itu harus diberikan sanksi, mungkin bukan didiskualifikasi, tapi pengurangan nilai.
“Jadi, sudah seyogyanya dana itu bisa ditingkatkan, sehingga pelaksanaan berikutnya saya yakin akan lebih baik lebih wah dan semangatnya pun akan menjadi lebih baik,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha menyebutkan pihaknya disarankan untuk melakukan perbaikan terhadap penyelenggaraannya, baik dari sisi teknis maupun pra menuju Puspem dan juga dari sisi penjurian.
Dari sisi teknis, lanjutnya perlengkapan property dan equipment itu, baik tenda, yang kemudian juga kelengkapan lainnya, termasuk venuenya mungkin dilengkapi dan diperbaiki, termasuk penataan parkir dan juga dari sisi penjurian agar betul-betul disosialisasikan dan disimulasi.
“Karena juri kita khan juga yang berkualifikasi para kurator seni yang memahami, cuma memang belum konek artinya belum tersosialisasi memang dalam beberapa kali event besar itu. Saran dari Bapak Ketua Komisi IV dan jajaran, agar disosialisasikan untuk sama sama disimulasikan dan barang tentu adalah dukungan terhadap penyelenggaraan selanjutnya untuk dapat lebih baik, baik dari sisi pendanaan, dari sisi tata kelola dan ada satu hal lagi adalah untuk tetap dapat dilaksanakan di Puspem,” urainya.
Untuk pelaksanaan tahun depan, lanjutnya ada perubahan cara penilaian Festival Ogoh-Ogoh goh-ogoh, baik penilaian Ogoh-Ogoh itu sendiri maupun penilaian Fragmennya.
“Kita akan pisahkan itu, ada beberapa pendapat termasuk rapat dewan juri pun juga sudah menyampaikan atau menyimpulkan untuk dimasa berikutnya adalah untuk dilakukan dipisahkan ini penilaian Ogoh-Ogoh, baik dia Ogoh-Ogoh stay dan digerakkan, kemudian adalah fragmen yang mencakup beberapa kategory,” pungkasnya.
Guna mengantisipasi kemacetan di sekitar Puspem di tahun depan, pihaknya bakal melakukan panduan untuk keberangkatan Ogoh-Ogoh menuju Puspem.
Selain itu, juga akan ada penataan, termasuk pengalihan lalu lintas dari penonton menuju Puspem.
“Untuk kemacetannya tahun depan barangkali ada arahan dan panduan untuk keberangkatan menuju puspem. Sudah barang tentu untuk penataan dan pengalihan arus lalulintas dari penonton,” Tutupnya. (Chris)