BREBES, Fajarbadung.com – Warga Brebes, Jawa Tengah, mengapresiasi program “KSP Mendengar”. Mereka menilai program Kantor Staf Presiden tersebut merupakan sarana yang efektif untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
“Saya sangat mengapresiasi acara ini, dimana kita bisa menyampaikan uneg-uneg permasalahan warga secara langsung tanpa birokrasi yang panjang,” ungkap Ela, pelaku UMKM batik Salem, saat menghadiri “KSP Mendengar”, di kecamatan Salem, Brebes, Rabu (18/10).
Senada dengan Ela. Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan Wana Karya, Estu Susilo, menilai program KSP Mendengar menghapuskan jarak antara masyarakat dengan pemerintah. Terlebih di era otonomi daerah penyelesaian persoalan di masyarakat seringkali tersendat di tingkat kabupaten.
“Tentunya saya secara pribadi dan juga sebagai masyarakat kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan kembali secara terpisah sesuai dengan isunya masing-masing,” kata Estu.
Program “KSP Mendengar” di kecamatan Salem, Brebes, menghadirkan Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan, Juri Ardiantoro, serta Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, dan Erizal Jamal. Pada kesempatan itu, puluhan warga perwakilan dari tokoh agama dan organisasi masyarakat menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi di lapangan.
Khaerul Abror misalnya. Ketua Paguyuban P3A Brebes Selatan ini, mengeluhkan tentang kerusakan Bendung Congkar di Bumiayu. “Kerusakan bendung ini menyebabkan delapan ribu hektare sawah tidak bisa ditanami,” ujarnya.
Selain kerusakan bendung, persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi juga mengemuka. Raskat, salah satu warga Salem mengaku saat ini kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. “Kalaupun ada harganya mahal,” ucap Raskat.
Menanggapi hal ini, Tenaga Ahli Bidang Pertanian KSP, Erizal Jamal memastikan Presiden Joko Widodo memberikan perhatian penuh pada infrastruktur pertanian, termasuk bendung irigasi. Terkait persoalan kerusakan Bendung Congkar, Ia berjanji akan segera menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait.
“Kalau soal pupuk subsidi, saat ini KSP dan kementerian terkait sedang merumuskan pola baru penyaluran pupuk, yakni melalui Bantuan Langsung Petani. Sekarang masih digodok mekanismenya,” tegas Erizal.
Pada kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, KSP Mendengar merupakan salah satu program Kantor Staf Presiden untuk menyerap aspirasi masyarakat. Ia menegaskan seluruh keluhan masyarakat sudah dicatat dan akan segera ditindaklanjuti.
“Apa yang menjadi keluhan sampaikan. Termasuk kritik sekalipun,” pungkas Ngabalin.**