MANGUPURA, FAJARBADUNG.COM – Kementerian Riset Teknologi (Kemenristek) atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali mengadakan Anugerah Pemerintah Daerah Inovatif untuk ketujuh kalinya.
Dalam ajang ini Kabupaten Badung berhasil sebagai finalis yang telah disaring menjadi 6 besar kategori Pemerintah Kabupaten yang selanjutnya akan bersaing dengan Kabupaten Bogor, Wonogiri, Semarang, Kendal dan Pati untuk menjadi yang terbaik.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Badung I Wayan Suambara memaparkan program-program inovasi unggulan Kabupaten Badung secara virtual dari Ruang Pertemuan Balitbang Puspem Badung, Rabu (14/10).
Dihadapan para panelis/juri dari Kementerian Ristek – BRIN, Kemendagri, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, kalangan Akademisi Perguruan Tinggi, Pelaku Industri, dan Perwakilan Media/Masyarakat, Suambara memaparkan inovasi pemerintah daerah dalam mendorong tumbuh kembangnya inovasi di daerah mulai dari startup, budaya inovasi termasuk agenda kolaborasi berupa melaksanakan agenda kerjasama dan kolaborasi triple helix (Akademisi, Business dan Government/ABG).
Disamping itu juga dipaparkan produk unggulan daerah dari Badung Utara, Badung Tengah dan Badung Selatan. Ketersediaan infrastruktur digital juga tidak luput dalam pemaparan sampai inovasi untuk pencegahan, penanggulangan serta pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19 hingga penghargaan inovasi tingkat nasional dan internasional.
Seusai memberikan pemaparan, Wayan Suambara mengatakan Pemerintah Kabupaten Badung menyambut baik lomba indeks inovasi daerah ini karena selain mendorong daya saing daerah juga upaya untuk mewujudkan kemandirian daerah. Karena melalui indeks inovasi daerah ini, akan dipetakan daerah-daerah mana saja yang inovatif. Kemudian daerah inovatif tersebut akan diberikan penghargaan nantinya melalui Innovative Government Award (IGA).
“Sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan kebijakan pimpinan, penilaian ini merupakan salah satu motivasi bagi kita semua untuk melakukan inovasi. Tetapi yang jauh lebih penting adalah inovasi ini harus tetap dilakukan dalam rangka produktivitas untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja sehingga kelak Badung dapat memberikan daya saing terhadap daerah lain di Indonesia,” katanya.
Karena menurut Suambara daya saing saat ini menjadi salah satu parameter dalam konsep kota berkelanjutan. Tingkat daya saing suatu daerah juga menjadi salah satu ukuran kesejahteraan. Pemerintah Kabupaten Badung dalam beberapa regulasi juga menekankan pentingnya OPD melakukan inovasi untuk mendorong efektivitas pelayanan publik, menciptakan nilai tambah, serta tetap terbuka pada persaingan domestik dan internasional.
Terkait dengan tahapan penilaian Anugerah Pemerintah Daerah Inovatif , mantan Kepala Bappeda dan Litbang ini mengungkapkan ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan IGA mulai dari pengisian indeks inovasi daerah oleh pemerintah di daerah sebagai tahapan penjaringan, kemudian akan dilakukan pengukuran indeks dimana pengukuran tersebut akan dilakukan otomatis oleh komputer. Selanjutnya adalah tahap presentasi oleh Kepala Daerah nominasi dengan penilaian tertinggi, berlanjut dengan dilakukan validasi ke daerah, baru kemudian akan ditetapkan sebagai pemenang dalam IGA.***
Editor – Igo Kleden