Bertemu Pelaku UMKM di Bali, Moeldoko : Jangan Berpikir “Flat’ Nanti Ketinggalan

0
317
FOTO : Kepala Staf Kepresidenan RI berdiskusi bersama pelaku UMKM Bali, di Gianyar, Sabtu (19/3).(tim)

GIANYAR, Fajarbadung.com – Kepala Staf Kepresidenan RI mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membuat lompatan dan melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Menurutnya, kerja keras tersebut dibutuhkan agar bisa berkompetisi di pasar global, di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

“Jangan berpikir flat (datar) nanti ketinggalan. Pandemi COVID19 sudah memberikan pelajaran bagi kita untuk melakukan inovasi dan tidak hanya mengandalkan pada satu komoditi saja,” tegas Moeldoko, saat bertemu pelaku UMKM Bali, di Gianyar, Sabtu (19/3).

Mengutip data Bank Indonesia (BI) Bali, Moeldoko mengungkapkan, 87,5 persen UMKM di Bali terdampak krisis akibat pandemi COVID19. Sementara 12,5 persen mampu bertahan dan beradaptasi, bahkan berkembang.

See also  Mulai Pembagian Set Top Box TV Gratis di Bali, Ini Syaratnya

Masih terkait data tersebut, Ia menyebut, UMKM yang bertahan di masa pandemi, karena menggunakan pemasaran secara digital dan melakukan penambahan produk.

“Ini yang saya maksud dengan melakukan lompatan,” kata Moeldoko.

Moeldoko menegaskan, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk pemberdayaan UMKM, termasuk mendorong ekosistem digital guna meningkatkan akses pasar.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI 2013-2015 ini juga membeberkan kondisi ekonomi global, di mana terjadi kenaikan harga barang dan biaya logistik akibat kelangkaan kontainer dan space untuk shipment.

Menghadapi kondisi tersebut, Moeldoko memastikan pemerintah tidak tinggal diam. Ia mencontohkan soal kelangkaan kontainer dan space untuk shipment. Ia bilang, Kantor Staf Presiden sudah mengumpulkan kementerian/lembaga dan seluruh pihak terkait untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut.

See also  Tinggal di Gubuk Tak Layak Huni, Ny Putri Haryani dan Dinsos Bali Fasilitasi Bantuan untuk Lansia I Wayan Keten-Marniah

“Kami sudah rapat, untuk kontainer masih bisa ditangani. Tapi untuk shipment-nya sulit karena memang berkaitan dengan kebijakan berbagai negara. Situasi ini tidak gampang. Mohon dipahami. Sebab ini berkaitan dengan kondisi global,” ucap Moeldoko.

“Saya harap teman-teman UMKM di sini (Bali) jangan putus semangatnya,” pungkasnya.*

Editor|Chris

(Visited 16 times, 1 visits today)