COVID19 Terkendali Selama 8 Minggu, KSP : Skema Pasca Pandemi Semakin Dekat

0
247
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Abraham Wirotomo. Foto : Ist

JAKARTA, Fajarbadung.com – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Abraham Wirotomo mengungkapkan, skema pasca pandemi semakin dekat. Terlebih, kata dia, situasi COVID19 terus terkendali selama delapan minggu terakhir.

“Sejak 24 Maret hingga 12 Mei atau selama delapan minggu, angka Reproduction Rate konsisten di angka 1. Ini artinya selama 8 minggu, pandemi COVID19 sudah terkendali, dan skema pandemi berakhir semakin dekat,” tegas Abraham, di gedung Bina Graha Jakarta, Jum’at (13/5).

Meski demikian, ujar Abraham, pemerintah masih tetap menerapkan kebijakan PPKM, dan terus memonitor angka kasus hingga beberapa minggu ke depan, untuk memastikan apakah ada lonjakan kasus.

“Ini dilakukan karena kita baru saja merayakan lebaran dengan jumlah pemudik yang luar biasa besar,” terang Abraham.

See also  Kasus Tindak Kekerasan PRT Jadi Dorongan Moral Pemerintah Kawal Pengesahan RUU PPRT

“Indikator epidemiologi dan masukan para pakar selalu menjadi bagian dalam pengambilan kebijakan,” tambahnya.

Abraham kembali mengingatkan masyarakat, untuk tidak tergesa-gesa mengendorkan protokol kesehatan, sembari menunggu hasil evaluasi penanganan COVID19 pasca mudik lebaran.

“Prokes jangan sampai kendor. Jangan sampai masa kelam pandemi terulang. Kalau bisa kita sama-sama akhiri pandemi di tahun ini, dan fokus pada pemulihan ekonomi,” pesannya.

Abraham juga menegaskan, meski pandemi nanti akan berakhir, bukan berarti COVID19 hilang. Berakhirnya pandemi, tutur dia, menunjukkan laju penularan benar-benar sudah terkendali, sehingga pemerintah tidak perlu lagi memberlakukan kegiatan masyarakat dalam skala besar.

Dalam kesempatan itu, Abraham mengaku optimis, bahwa prospek penanganan COVID19 ke depan semakin baik.

See also  Dankodikmar Kodiklatal : Jadilah Prajurit Marinir yang Memberikan Rasa Aman Kepada Rakyat

“Apalagi dari hasil monitoring lapangan KSP menunjukan, masyarakat semakin paham gejala COVID19 dan harus berbuat apa jika bergejala,” tutup Abraham.**

Editor|Chris

(Visited 4 times, 1 visits today)