TANJUNG BENOA, FAJAR BADUNG – Langkah pemanfataan Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai energi baik bagi industri perhotelan di Bali makin meluas. Kali ini Hotel SOL by Melia di Benoa, Bali menjadi pengguna LNG setelah Conrad Hotel pada Kamis (15/09) Peresmiannya ditandai dengan kehadiran VP Commercial LNG Pertagas Niaga, Auguar, Managing Director National Energy Solutions, Norman Sebastian, Direktur Utama PT Pertamina Gas, Gamal Imam Santoso, SKK Migas, Nala Rayendra, Owner SOL by Melia, Agus Antaras Mauro serta LNG Expert National Energy Solutions, Alexander Patrice Hintz.
Owner SOL by Melia, Agus Antaras Mauro menyampaikan langkah penggunaan LNG ini adalah bentuk komitmen serius hotelnya mendukung kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan energi bersih.
“Kami melihat dari sisi kualitas LNG lebih baik. Kami pun tak sabar menunggu seluruh SOL by Melia di Bali segera beralih menggunakan LNG, “ kata owner SOL by Melia, Agus Antaras Mauro.
Pertagas Niaga sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina mengalirkan LNG untuk Hotel SOL by Melia di Benoa, yang dikemas dalam bentuk micro bulk. Ini menjadi hotel kedua di Bali yang sekarang menggunakan LNG setelah sebelumnya didahului oleh Conrad Hotel, Benoa pada Juli 2022 lalu. LNG di SOL by Melia ini nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar kebutuhan dapur dan boiler pemanas air serta laundry yang mencapai hingga 6.000 m3/ bulan.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan LNG di Bali Pertagas Niaga bekerja sama dengan Laras Ngarso Gede melakukan pengangkutan dan pengoperasian penyaluran LNG untuk industri perhotelan di Bali. LNG menjadi salah satu opsi terbaik bagi industri yang mengedepankan penggunaan energi bersih serta faktor kepraktisan dikarenakan isi LNG adalah 1/600 gas alam pada suhu dan tekanan standar.
“Subholding Gas menguasai rantai suplai LNG dari hulu hingga hilir sehingga jaminan ketahanan suplai LNG terjamin,” ujar Direktur Utama PT Pertamina Gas selaku induk perusahaan PT Pertagas Niaga, Gamal Imam Santoso.
Khusus bagi industri hotel, restoran dan café di Bali, PTGN optimistis dapat mengalirkan gas baik dalam bentuk CNG maupun LNG di Bali sebesar 12.000 MMBTU per bulan yang dipasok dari gas Jawa Timur maupun Kalimantan.
Volume ini diprediksi akan naik signifikan dengan kesadaran pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan. CNG dan LNG disalurkan oleh Subholding Gas Pertamina sebagai alternatif bagi konsumen yang wilayahnya belum tersambung jaringan pipa gas.***christ