MANGUPURA, Fajarbadung.com – Ketua Asosiasi Sekretaris Dewan Indonesia (Asdesi) Aris Wibawa mengatakan, pihaknya bersama dengan seluruh anggota Asdesi memberikan apresiasi yang tinggi kepada Sekretariat DPRD Badung beserta seluruh jajarannya yang telah memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh anggota Asdesi saat bertemu di Badung Bali. “Saya melihat dengan mata kepala sendiri, ini pelayanan kepada seluruh saudara kita, Sekwan seluruh Indonesia. Jumlahnya lebih dari 1000 orang yang hadir di Bali. Begitu masuk saya terpesona. Jujur saya mengatakan kagum dengan apa yang dilakukan oleh Sekwan Badung. Begitu masuk ada aplikasi, ada barcode, sehingga itu mempersingkat waktu efisien. Kalau manual kita harus menunggu lama banget,” ujarnya. Biasanya selama ini manual banget, itupun berjam-jam. Sistem tanda tangan itu rangkap empat dengan barcode sudah langsung diterima dan itu sudah terjadwal lebih lebih bagus. Ia berharap seluruh Sekwan di Indonesia bisa menerapkan hal yang sama dan bisa belajar dari Badung. Ia juga meminta agar Badung bisa menerima anggota Asdesi yang ingin belajar di Badung.
Ia menjelaskan, saatnya Sekwan memberikan pelayanan yang prima, cepat, efisien dan bermanfaat bagi masyarakat. Bila sistemnya sudah terbangun dengan baik maka pelayanannya akan cepat. Sehari sebelumnya, seluruh anggota Asdesi mendapatkan pemahaman pengelolaan keuangan oleh BPK. Dari Kemendagri juga membahas bagaimana cara membuat laporan keuangan. Kemudian Bupati Lamongan juga memberikan motivasi kepada peserta Asdesi tentang pengelolaan birokrasi. Bupati Lamongan itu merintis karir dari honorer, Sekda 9 tahun dan akhirnya menjadi bupati. Ia memberikan motivasi kepada para Sekwan agar berprestasi dan merintis karir yang lebih tinggi lagi.
Sementara Sekwan DPRD Badung I Gusti Agung Made Wardika mengatakan, pihaknya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Umum Asdesi Aris Wibawa. Ia menyatakan, saat Badung sudah menetapkan sistem online atau digital. Sistem digital ini untuk meminimalisir kekurangan dan kesalahan, mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Sekretaris dewan adalah jabatan strategis dan mempunyai tekanan kerja yang luar biasa. “Kita di Badung sudah menerapkan sistem digital. Semuanya berbasis digital,” ujarnya. Inovasi ini harus menjadi acuan dari seluruh Sekwan di Indonesia.
Salah satu yang sudah diterapkan di Badung adalah bagaimana cara menerima tamu. Bagaimana tamu itu dilayani dengan baik secara digital. Sehingga jejaknya sampai kapanpun tidak bisa hilang, bisa kita akses. “Kami sering menjawab pertanyaan BPK yang mengecek. Apakah betul anggota dewan dari seluruh Indonesia pernah studi banding di Badung Bali. Ini bagian dari pemeriksaan. Apakah betul mereka studi banding. Wajah sudah direkam secara digital, tanda tangan juga sudah direkam secara digital, tidak bisa dipalsukan,” ujarnya.*Chris