PALANGKA RAYA, Fajarbadung.com – Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menghadiri penutupan KKN Kebangsaan ke-X dan KKN Bersama BKS-PTN Barat Tahun 2022, di Stadion Mini Universitas Palangka Raya (UPR) Kalimantan Tengah, Sabtu (20/8).
Kedatangan Moeldoko ini, untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa peserta KKN.
KKN Kebangsaan ke-X dan KKN Bersama ini, diikuti seribu mahasiswa dari 73 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dari berbagai daerah di Indonesia. Seribu mahasiswa tersebut, melaksanakan KKN di 100 desa yang tersebar di kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau Kalimantan Tengah.
Pada kesempatan itu, Moeldoko berpesan, agar para mahasiswa menghargai kearifan lokal di manapun berada. Sebab saat ini, ujar dia, ada kecenderungan para pendatang di Indonesia mencoba untuk merusak dan menyalahkan budaya dan adat istiadat daerah yang sudah eksis sekian lama.
“Kalian datang dari berbagai daerah. Kalian harus paham, bahwa di manapun kalian berada harus tetap menghargai kearifan lokal, budaya, dan adat istiadat setempat. Jangan malah mencaci, mengkoreski dan menyalahkan budaya dan adat istiadat yang sudah terbangun atas nilai-nilai luhur sebuah bangsa. Saya tegaskan, jangan pernah coba-coba untuk merusak budaya dan adat istiadat kita,” tegas Moeldoko.
Panglima TNI 2013-2015 ini juga menekankan pentingnya, mahasiswa memahami sumber daya di daerahnya, dan memiliki pemahaman komprehensif tentang negara. Ia pun menyerukan, agar anak muda ke depan tidak menjadi pemimpin-pemimpin lokal yang berpikir sektoral, namun menjadi pemimpin NKRI yang berpikir komprehensif.
“Kalian datang dari Aceh, datang dari Papua, datang dari Jawa, datang dari berbagai wilayan di Palangka Raya ini, justru untuk memperkaya Indonesia seperti ini. Dan kalian menjadi paham, Indonesia itu kaya. Sekarang saatnya menjadikan kekayaan Indonesia sebagai kekuatan bangsa, yang ujungnya kapasitas nasional kita semakin kuat,” tegas Moeldoko.
Kepada mahasiswa peserta KKN Kebangsaan ke-X dan KKN Bersama, Moeldoko juga menyampaikan tantangan dunia ke depan. Di mana di lingkungan global, Indonesia saat ini menghadapi ancaman krisis energi, pangan, dan keuangan. Sementara di dalam negeri, tantangan yang harus dijawab adalah persoalan keterbatasan kapasitas pengelolaan potensi alam, dan kesiapan daya saing sumber daya manusia.
Untuk menjawab tantangan tersebut, lanjut Moeldoko, Presiden Joko Widodo sudah menyiapkan lima strategi, yang menjadi agenda besar Indonesia Maju 2045. Yakni, melakukan hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau, perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat, UKM naik kelas, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara.
“Ini harus saya sampaikan kepada kalian, karena pada 2045 nanti kalianlah yang mengendalikan negara. Kalian bisa mengawasi, mengevaluasi, dan memberikan kontribusi pada lima agenda besar Presiden untuk menjawab tantangan global dan dalam negeri,” tandas Moeldoko.
Sebelum meninggalkan panggung, Moeldoko juga membagikan jaket Sekolah Staf Presiden (SSP) kepada sejumlah mahasiswa peserta KKN Kebangsaan ke-X dan KKN Bersama. Aksi ini pun sontak disambut antusias para peserta naik ke atas panggung untuk mendapatkan jaket berwarna merah putih tersebut.
“Yang bisa jawab pertanyaan saya, akan saya beri Jaket Sekolah Staf Presiden Ini,” tantang Moeldoko.**Cris