Panggung Musik di Bali Mulai Bergeliat, Ada Konser Musik Etnik Nusantara

0
499
FOTO : Sejumlah musisi etnik atau tradisional dari seleuruh penjuru Nusantara akan berkumpul di Ubud Bali dalam festival musik bertajuk "Indonesia Music Expo (Imex)”. Panggung musik etnik itu akan digelar Puri Lukisan Ubud, Gianyar tanggal 24 sampai dengan 27 Maret 2022.(tim)

DENPASAR, Fajarbadung.com – Sejumlah musisi etnik atau tradisional dari seleuruh penjuru Nusantara akan berkumpul di Ubud Bali dalam festival musik bertajuk “Indonesia Music Expo (Imex)”. Panggung musik etnik itu akan digelar Puri Lukisan Ubud, Gianyar tanggal 24 sampai dengan 27 Maret 2022.

Direktur Imex, Franky Raden saat jumpa pers di Museum Puri Lukisan, Ubud, Senin (21/3/2022) mengatakan, bahwa panggung musik ini adalah usaha untuk memperkenalkan musik tradisi Nusantara kepada khalayak. “Aktifitas musik tradisional selama ini berjalan di masing-masing daerah. Exposure nasional yang kurang apalagi di luar negeri, itu yang bikin kita prihatin,” katanya.

Sejumlah musisi dan kelompok musikbyang akan tampil seperti Sako Sarikat, Indonesian National Orchestra, Sambasunda, dan Bona Alit dari Bali, Jegog Suar Agung, Noizekilla, Dadendate, Pinkan Indonesia, Cilokaq, Aksilarasi, Marinuz Kevin, Folksong of Flores, Tingkilan Kota Raja, Hawaiian Teluk Ambon, Kande Suarasama, Musik Batak Karo serta Riau Rhytm.

See also  Disebut Sandiaga Uno Terbesar di Dunia, Kepala Desa Tibubeneng Apresiasi Atlas Beach Fest yang Merangkul UMKM Lokal Bali

Selain musik, akan ada juga kegiatan bincang-bincang seputar musik tradisi dalam kegiatan itu. Pada kesempatan yang sama, seniman Bali yang akan tampil di Imex 2022 Bona Alit mengatakan selain menjaga kearifan lokal, festival ini merupakan wadah berinovasi dan berproduksi selain jaga kearifan lokal. Dengan festival – festival seperti ini kreatifitas generasi muda tumbuh dan kembang. Tidak semata-mata adi seniman pewaris, tapi jadi seniman yang mewariskan sesuatu untuk generasi nanti.

“Dengan kearifan lokal dan kekayaan alam nusantara, apa sih yang Tuhan tidak berikan ke kita. Yang penting mau berkreatifitas. Dulu leluhur dengan peralatan sederhana bisa, sementara saat ini apa sih yang tidak disiapkan teknologi untuk berkreasi?,” pungkasnya.

See also  Moeldoko Traktir Anak Muda KSP Nonton Film Sayap-Sayap Patah

Penulis|Elo

(Visited 59 times, 1 visits today)