DENPASAR, FAJAR BADUNG – Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Badung Putu Parwata mengatakan, saat ini PDIP Badung sudah sangat siap dalam menghadapi perhelatan politik. Bahkan kesiapan PDIP Badung sudah dilakukan sejak dulu.
“PDIP itu sangat siap dalam menghadapi semua perhelatan politik. Bukan baru ada perhelatan Pemilu baru siap. Ada kegiatan atau tidak ada, PDIP dengan seluruh kadernya dan masyarakatnya memang mempersiapkan diri sejak saat awal sampai akhir. Startnya adalah 5 tahun yang lalu, finishnya 5 tahun sekarang, ini memang sudah dipersiapkan sehingga kader-kader yang bekerja di lapangan, ke masyarakat memang sudah disiapkan 5 tahun lalu,” ujarnya, Selasa (13/12/2022).
Ia menegaskan, kalau pun besok ini, tahun 2024, Pemilu ini, PDIP sudah siap dari infrastrukturnya. Semua udah siap dari pra sarananya sudah siap, dan memang dipersiapkan dari awal. Bukan saat Pemilu baru siap. Sekarang kalau ada penugasan partai maka apapun itu, kader selalu siap. “Kader PDIP itu tegak lurus, pasti tuntas, selesai, jadi gotong royong kegiatan sosial, membantu penanggulangan bencana, PDIP sudah siap, bahkan pasukannya sudah siap,” ujarnya.
Saat ini Badung menarget 30 kursi minimal. Bila perlu 33 kursi dari total 45 kursi. “Target kita 30 sampai 33 kursi. Saat ini sudah ada penjaringan calon, dan calon- calon PDIP Badung sudah mengusulkan nama-nama untuk bertarung. Karena PDIP ini mekanismenya sudah ada. Penjaringan calon sudah kita lakukan. Nanti kita serahkan kepada DPP Partai, nanti DPP partai memberikan instruksi atau arahan atau keputusan untuk kita usulkan baik di kabupaten/kota di provinsi, di DPR RI, DPD dan lain sebagainya,” ujarnya.
Hal yang sama juga untuk calon bupati dan walikota. Itu semua atas perintah partai. Semua tunggu saja perintah partai. Namun kader partai harus bekerja termasuk Gubernur Bali. Semua menunggu arahan DPP PDIP. Kader di daerah tidak bisa melangkahi atau melewati keputusan partai.
Parwata meminta semua kader di Badung agar tunduk pada partai. Ini termasuk Pilgub Bali, arahan Parwata juga sama. PDIP itu tegak lurus. Kader menunggu instruksi pusat. DPP PDIP akan memberikan arahan, petunjuk dan instruksi siapa nanti yang akan menjadi calon. Hal yang sama juga terjadi dalam Pilgub Bali. Untuk sementara ini boleh saja mereka berpikir A, B, C dan sebagainya. Tetapi begitu ada instruksi partai maka semua harus tunduk. Bukan hanya tunduk, tetapi semua wajib taat dan menjalankan instruksi partai. Semua harus solid mendukung apa yang sudah diputuskan. “Jadi silakan saja tapi sekali lagi semua kadar partai sudah pasti sadar bahwa keputusan partailah yang paling diutamakan. Jadi apapun mereka, siapapun kadar partai, penugasannya adalah penugasan partai. Jadi kita siap tidak siap, bila sudah instruksi maka harus siap,” ujarnya.***chris