MANGUPURA, FAJARBADUNG.COM – Pelajar Badung yang difasilitasi Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung, Rabu (21/10) mengikuti Lomba Cerdas Cermat Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) Tingkat Pelajar se-Provinsi Bali tahun 2020.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII-Provinsi Bali dan NTB. Lomba cerdas cermat PNKJ diikuti pelajar tingkat SD, SMP dan SMA secara virtual meeting melalui aplikasi zoom dari Kantor Dishub, Puspem Badung.
Perwakilan dari Badung yakni tingkat SD dari SD No. 1 Tibubeneng, tingkat SMP dari SMPN 2 Kuta Utara dan tingkat SMA/SMK diwakili SMAN 1 Kuta Utara. Peserta lomba akan melalui tiga tahapan lomba yakni lomba yel-yel, menjawab objektif dan essay.
Menurut Kadis Perhubungan Badung A. A. Ngr. Rai Yuda Dharma, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari PNKJ tingkat Nasional yang digelar Kementerian Perhubungan RI. Tujuan dilaksanakan lomba ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai keselamatan jalan dan mendukung program 5 (lima) pilar keselamatan jalan.
“Lomba ini diharapkan dapat lebih mensosialisasikan mengenai keselamatan jalan melalui PNKJ ini,” katanya.
Dijelaskan bahwa, keselamatan jalan merupakan suatu program untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan seluruh akibatnya, karena kecelakaan mengakibatkan pemiskinan terhadap keluarga korban kecelakaan. “Keselamatan jalan tidak mungkin terwujud bila tidak diawali saat ini, dari diri kita sendiri, keluarga, masyarakat serta lingkungan hingga akhirnya menjadi budaya masyarakat,” tambahnya.
Sementara Kadisdikpora Badung I Ketut Widia Astika menyambut baik lomba cerdas cermat PNKJ tingkat pelajar ini. Karena akan dapat mengedukasi, memberikan pemahaman, pengetahuan kepada pelajar terkait dengan keselamatan lalu lintas. “Melalui lomba ini tentu mereka akan termotivasi untuk belajar dan menjadi awal yang baik bagi ketertiban kita semua dalam memanfaatkan jalan untuk berlalu lintas khususnya di Badung dan Bali,” jelasnya seraya berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut sehingga menambah pemahaman bagi pelajar, begitu pula guru pembina untuk menjadi modal yang dapat diteruskan kepada pelajar yang lain maupun masyarakat.***
Editor – Igo Kleden