RESOLUSI SANUR  2020

0
496

RESOLUSI SANUR  2020

PERHIMPUNAN JURNALIS (PENA) NTT BALI KEPADA PEMERINTAH PROVINSI BALI

Bali selama ini telah menjadi destinasi wisata internasional dengan berbagai predikat ‘super’ yang melekat padanya. Berbagai  penghargaan yang diterima di satu sisi telah  menjadikan Bali sangat powerful.

Namun makin jadi destinasi favorit  ternyata Bali juga menyimpan segudang problem yang tak pernah dipecahkan secara tuntas. Malah cenderung makin parah dan bisa jadi akan ditinggalkan oleh wisatawan di masa datang.

Pandemi Covid 19 akhirnya menyadarkan kita bahwa Bali perlu ‘diselamatkan’  dan harus merebut kembali kejayaannya sebagai destinasi favorit di masa depan.

Menyadari bahwa Bali perlu berbenah di masa datang sekaligus dengan langkah pasti memasuki era baru pariwisata dengan kenormalan baru maka Perhimpunan Jurnalis (PENA) NTT – BALI dalam diskusi di Warung Dapur Alam, Denpasar – Sabtu, 28 November 2020 menyampaikan REKOMENDASI KEPADA PEMERINTAH PROVINSI BALI dalam  kemasan RESOLUSI SANUR 2020  sebagai berikut:

  1. Muliakan Wisatawan Domestik – Bali sudah saatnya lebih gencar promosikan pariwisata untuk segmen domestik, yang dalam satu dasawarsa terakhir terabaikan. Pelaku pariwisata didorong untuk tidak lagi terlalu wisman oriented.
  2. Bangun Rumah Sakit Khusus Infeksi – Saat membuka segmen pariwisata mancanegara atau internasional, Pemprov Bali harus menyertakan rencana untuk membangun Rumah Sakit Khusus Infeksi sebagai jawaban atas kekhawatiran wisatawan terhadap pandemi Covid-19. Kalau hanya mengandalkan RS yang sudah ada tidak memberi nilai tambah pada Bali sebagai destinasi wisata, apalagi saat ini di Indonesia baru  ada satu RS Penyakit Infeksi  yakni Sulianti Suroso Jakarta.
  3. Bangun Sinergitas – Pemprov dan pelaku pariwisata Bali perlu bekerja sama lebih intens dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mematangkan dan merealisasikan strategi travel bubble untuk membuka gerbang pariwisata bagi negara lain dengan kerja sama khusus yang bersifat resiprokal (setara).
  4. Penataan Destinasi – Pemilik, pengelola dan karyawan DTW, hotel, restoran, industri wisata lainnya dan sarana penunjang pariwisata di Bali harus mematuhi protokol khusus di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif yakni kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (cleanliness, health, safety, Environment atau disingkat CHSE).
  5. Pusat Data Pariwisata Bali – Mendorong Bali Tourism Board (BTB) atau GIPI agar mendirikan Pusat Data Pariwisata Bali. Dengan demikian setiap kebijakan atau keputusan tentang pariwisata Bali selalu berbasis data. Misalnya tentang jumlah kunjungan wisatawan, lama tinggal, spending money, wisata mina khusus, profil wisatawan per negara, umur, minat khusus dll. Hal ini bisa bekerja sama dengan Universitas Udayana  dan Poltek Pariwisata Bali.
  6. Danah Hibah Pariwisata – Pemprov Bali dan Pemkab/Pemkot di Bali harus membantu asosiasi, di luar PHRI guna mendapatkan hibah pariwisata dari pemerintah pusat (bukan hanya hotel dan restoran). Hibah juga diharapkan bisa dirasakan oleh para karyawan hotel dan restoran serta sektor lainnya.
  7. Dana Cadangan – Mendorong Pemrov Bali dan Pemkab/Pemkot se-Bali bersama DPRD-nya untuk memikirkan adanya semacam dana cadangan (contingency fund) yang bisa dimanfaatkan sesewaktu dalam kondisi darurat seperti pandemi Covid-19 ini. Dengan demikian Bali tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan Pemerintah Pusat bila menghadapi kondisi darurat.
  8. Pariwisata untuk Bali – Bali harus kembali ke tujuan awal pembangunan pariwisata Bali yakni Pariwisata untuk Bali, bukan Bali untuk Pariwisata. Perkuat Pariwisata Bali berbasis budaya.
  9. Dana Promosi – Kembalikan Dana Promosi Pariwisata Bali yang sempat ‘hilang’ selama 10 tahun terakhir. Sebuah destinasi meskipun sudah sangat terkenal tetap perlu terus-menerus dipromosikan. Karena itu Pemda Provinsi Bali perlu kembali menganggarkan dana promosi pariwisata di masa mendatang
See also  Wakapolres Tabanan menghimbau dan Mengajak Jero Mangku ikut Gemakan GERMAS

Demikianlah resolusi yang kami sampaikan sebagai bagian kecil dari masyarakat Bali yang peduli akan Bali dan perkembangan pariwisata Bali ke depan menyongsong Era Baru Pariwisata Bali.

Sanur, 28 November 2020

PERHIMPUNAN JURNALIS (PENA) NTT –  BALI

Ketua                                                                                    Sekretaris

IGNASIUS IGO KLEDEN                                                         ARNOLDUS DHAE

(Visited 10 times, 1 visits today)