Simon Woge Terpilih Sebagai Ketua IKANA Bali Periode 2022-2025

0
301

DENPASAR, FAJAR BADUNG – Ikatan Keluarga Besar Nagekeo (IKANA) Bali menggelar Musyawarah Umum Anggota (MUA) sebagai pemegang kedaulatan tertinggi dalam paguyuban asal Kabupaten Nagekeo, NTT tersebut. MUA IKANA Bali Tahun 2022 kali ini digelar di Aula Keuskupan Denpasar, Minggu (18/12/2022). Selain membahas berbagai program, agenda, revisi AD/ART serta laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya, MUA kali ini juga bertujuan untuk memilih Ketua Umum IKANA Bali masa bakti 2022-2025. Sebab kepengurusan sebelumnya sudah berakhir pada awal November 2022. MUA IKANA Bali kali ini dipimpin langsung oleh kader masa depan Nagekeo Morgan Wituleo, dibantu Sekretaris Sidang Edeltrudisia Muja, dan anggota Petrus Wara.

Ketua Panitia Pemilihan Bastian Naga menjelaskan, penjaringan nama calon sudah dilakukan sejak sebulan lebih sebelum MUA IKANA Bali digelar. IKANA Bali yang terdiri dari 4 sub unit dan 6 sub-sub mengusulkan dua nama calon yang akan mengikuti suksesi pemilihan Ketum IKANA Bali masa bakti 2022-2025. Dua nama tersebut terdiri dari 1 orang anggota internal dan satu orang lagi berasal dari luar unit atau sub unit. “Setelah panitia penjaringan menerima nama bakal calon, ternyata nama Simo Woge dipilih oleh semua unit dan sub unit. Artinya nama ini muncul di semua unit dan semua unit baik dari internal maupun dari eksternal,” ujarnya. Pimpinan sidang MUA IKANA Bali akhirnya menetapkan satu nama yakni Simon Woge menjadi calon tunggal, sebab bakal calon lainnya mengundurkan diri karena mereka yakin akan kalah dalam pemilihan. Karena hanya ada satu calon tunggal maka semua peserta MUA IKANA Bali setuju secara aklamasi meminta kepada pimpinan sidang untuk langsung menetapkan Ketua Umum terpilih yakni Simon Woge.

See also  Best Western Premier Agung Resort Ubud Siap Sambut New Normal

Dalam sambutannya usai terpilih secara aklamasi, Simon Woge mengatakan, memimpin ikatan keluarga besar yakni IKANA Bali bukalah hal yang mudah. Ada banyak tantangan namun sekaligus peluang yang harus segera dikerjakan dan direbut ke depannya. Salah satunya adalah soal dinamika anggota atau Sub Unit yang ada di bawa bendera IKANA Bali, namun hingga saat ini tidak berjalan atau mati suri. Belum lagi revisi AD/ART yang segera dikebut untuk menciptakan sistem yang permanen dengan tujuan untuk mengakomodir semua fenomena kemunculan berbagai kelompok berbasis kecamatan dan etnis yang ada di bawah Kabupaten Nagekeo NTT.

“Ini kepercayaan yang sangat tulus dari keluarga besar Nagekeo Bali kepada saya. Namun seyogyanya saya tidak bisa berjalan sendirian dalam menjalankan roda organisasi berbasis kekeluargaan ini. Dibutuhkan banyak dukungan dan kerja sama yang solid dan penuh guyub untuk mewujudkan IKANA Bali yang lebih baik di masa yang akan datang. Di atas itu semua Nagekeo Bali masih menjunjung tinggi filosofi ‘too jogho waga sama, kolo setoko tali setebu’. Soliditas dan kekeluargaan akan meringankan segalanya,” tutupnya.***AD

(Visited 7 times, 1 visits today)